Lumajang, Memo
Gara-gara lembar jawaban Unas
terlambat datang. Puluhan siswa SDN Selok Besuki 1, Kecamatan Sukodono,
Lumajang harus rela mengerjakan soal Unas di kertas biasa. Ini dilakukan karena
lembar jawaban tak kunjung datang ditempat Unas.
Hal ini sempat diketahui oleh Eko
Wahyudi Ketua Komisi D DPRD Lumajang saat melakukan kunjungan untuk memantau
Unas. Ketika itu ia mendapati sekolah yang lembar jawaban Unas-nya tidak ada.
“Itu terjadi saat saya meninjau
kesekolah tersebut,” ungkap Eko pada Memo senin pagi kemarin. Untuk itulah Eko
sangat menyayangkan adanya peristiwa tersebut, sehingga ia meminta agar panitia
Unas SD
lebih serius lagi dalam menangani persoalan seperti itu.
Ia tak ingin melihat atau mendapat
keluhan semacam itu lagi, pasalnya dengan adanya keterlambatan lembar jawaban
ke tangan peserta Unas, nantinya dikhawatirkan akan mempengaruhi proses Unas itu sendiri.
Ia menyarankan pada Panitia Unas
untuk lebih teliti lagi, jangan sampai kedepan persoalan-persoalan itu terulang
kembali,”Saya harap persoalan seperti ini tidak terulang kembali,” harap Eko
lagi.
Keterlambatan semacam ini menurut
Eko Wahyudi sebenarnya tidak perlu terjadi. Namun, kalaupun sudah terjadi
seperti ini, ia kembali berharap agar panitia tidak gegabah, sehingga dampaknya
menghambat proses Unas.
Apalagi
jika nantinya akan berpengaruh pada nilai siswa, hal inilah yang menurutnya
perlu diantisipasi,”yang jelas saya sangat menyayangkan peristiwa ini,”sesal
Eko Wahyudi lagi.(ami)