Geger Video Mesum Pelajar SMP


Salah satu adegan mesum yang diperankan pelajar


Lumajang, Memo
            Video mesum yang diperankan oleh dua anak di bawah umur, mulai beredar luas di Lumajang. Video berformat 3 GP dengan durasi 3.52 menit tersebut, diduga kuat diperankan oleh salah satu siswi salah satu SMP Negeri di Kecamatan Tekung, dan pemeran laki-lakinya juga mantan pelajar SMP setempat.
            Dalam video tersebut, tergambar seoarang anak yang diduga masih berusia belasan tahun terlihat menindih seorang remaja putri. Tergambar, si-anak laki-laki mengenakan topi warna ungu dan memakai baju mirip sebauah jaket lengan panjang warna hitam.
            Sementara remaja putri yang ditindih oleh anak lelaki itu, memakai baju warna putih dengan kombinasi kembang-kembang warna biru. Dan kondisi pakaian bagian bawah sudah terlepas tinggal mengenakan baju yang lengannya terdapat kerutannya.
            Kalau dilihat dari cara pengambilan gambar, gambar tersebut bukan diambil sendiri oleh kedua remaja ini. Sebab, kondisi gambar bergerak-gerak dan kadangkala mengambil zoom in dan zoom out.
            Ketika melakukan hubungan intim tersebut, terlihat si remaja laki-laki seperti menikmati adegan itu. Walaupun demikian, terlihat dari gaya yang dilakukan cukup santai dan rileks seperti tak ada beban dan sesekali membetulkan posisinya.
            Hanya ketika melakukan hubungan intim tersebut, beberapa kali remaja lelaki itu nampak melongok melihat kamera sambari tersenyum kecil. Bahkan saat durasi setengah permainan, remaja lelaki ini sempat beristirahat sebentar dan kemudian melanjutkan permaiannya.
            Tak ada suara dalam video tersebut, namun sesekali terdengar suara berisik layaknya benda yang digerakkan. Memang kalau dilihat kondisi fisik kedua pemeran video tersebut, usianya masih dibawah umur.
            Sementara dari rekaman video mesum itu, si remaja putri tak terlihat wajahnya. Sebab posisinya ketika itu terlentang dan membelakangi kamera, yang terlihat hanya rambut hitam  dengan ikat rambul warna putih.
            Walaupun baju atasan tak dibuka, namun baju tersebut sesekali oleh pemeran laki-laki-nya kadangkala ditarik keatas hingga terlihat dadanya. Sebuah tas ransel warna biru digunakan oleh remaja putri ini sebagai bantal.
            Dari gambar video tersebut, gambar latar belakang ada sebuah pintu warna coklat dan disampingnya ada sebuah kursi kayu dan kondisi busanya terlihat keluar karena pembungkusnya sudah robek. Sedangkan lantai berbahan keramik berwarna putih.(ami)
           
Pemerannya Diduga Siswi SMP
Kepala Sekolah SMP Tekung
Pemeran video mesum yang telah mencoreng dunia pendidikan tersebut, diduga kuat dilakukan oleh Bunga (13), asal Desa Karangbendo, Kecamatan Tekung,  yang masih tercatat sebagai siswi SMP negeri setempat, semetara pemeran laki-lakinya diduga  adalah Di (16), asal Desa Wonokerto, Kecamatan Tekung,  yang tak lain adalah pacarnya sendiri.
Gara-gara video mesumnya menyebar dikalangan teman sekolahnya, Bunga dan pacaranya Di, kini harus berurusan dengan pihak kepolisian. Keduanya diamankan petugas pada Minggu (10/6) siang, sekitar jam 14.00 Wib di rumahnya masing-masing.
Menurut beberapa sumber yang berhasil dihimpun oleh Memo, bahwa perbuatan Asusila itu dilakukan di salah satu ruang belakang Kantor UPTD Kecamatan Tekung yang letaknya berdampingan dengan Gedung SMPN I Tekung.
Terkait pengamanan tersebut, Kapolsek Tekung, AKP Khusnul Khotima, ketika dikonfirmasi Memo melalui ponselnya membenarkan pengamanan itu,”Kami telah menyerahkan keduanya pada  Unit PPA Polres Lumajang, Pak,” tegas Kapolsek Tekung.
Namun, pihak Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), pada Senin (11/6) pagi, ketika dikonfirmasi Memo, belum berani memberikan keterangan karena masih melakukan penyidikan terhadap kedua pelaku dan mengumpulkan keterangan dari para saksi-saksi.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN I Tekung, Dra. Sulusia Tiyas Widiarti, Mpd. saat dikonfirmasi wartawan diruang kerjanya merasa terpukul dengan kejadian tersebut. Sulusia juga membenarkan kalau Bunga salah satu siswi didiknya yang masih duduk di kelas VII Unggulan.
“Dalam hal ini, kami masih bekerja sama dengan pihak kepolisian, jika terbukti Bunga sebagai korban dari perbuatan asusila tersebut, mungkin kami masih bisa memaafkan. Tapi jika terbukti Bunga melakukan hal tersebut didasari suka sama suka, mungkin kami akan memberikan saksi pemecatan karena merusak citra sekolah,” tegas kepala sekolah.
Masih menurut Sulusia, sebetulnya Bunga tergolong anak pendiam dan pandai. Sedangkan Di, dulunya pernah sekolah di SMPN Tekung, namun, karena melakukan kesalahan fatal akhirnya diberhentikan dari sekolah itu,”Di, dulu juga pernah berurusan dengan pihak kepolisian karena terbukti telah melakukan pencurian tabung Gas dikantin sekolah ini,” terangnya lagi.
Sementara itu, pihak UPTD sendiri tidak tahu menahu kalau kantornya habis dibuat mesum oleh kedua anak tersebut.  Bahkan Kepala UPTD saat akan dikonfirmasi wartawan tidak ada di tempat, menurut salah satu staf pagi itu, mengatakan jika  Kepala UPTD sedang menghadiri rapat kerja di Lumajang. (cw6)