Teror Burung Pipit, Petani Resah

Lumajang, Memo_Jika beberapa musim , pertani gagal panen karena hama wereng coklat dan tikus. Kali ini berbeda, petani terancam gagal panen, karena tanaman padinya mulai sekarang diserang burung padi yang jumlahnya mencapai ratusan ekor sekali datang.
Gagal Panen

H. Afdol (55), warga Desa Karangsari, Kecamatan Sukodono, kepada sejumlah media Jum’at siang (21/8), sekitar pukul 13.00 WIB. usai turun sholat Jum’at mengatakan, dua musim kemarin petani gagal panen karena tanaman padi, jagung dan kacangnya diserang hama wereng coklat dan tikus.  Dan tidak sedikit petani yang gulung tikar, karena tidak bisa panen.

Tahun kermarin, petani mengalami dua kali gagal panen. Karena serangan wereng dan tikus. Dua musim kemarin, saya sendiri merugi mencapai puluhan juta. Karena 4 hektar tanaman padi yang terletak di Desa Klanting itu, semuanya tidak panen gara-gara diserang wereng dan tikus itu Mas,” ungkap H. Afdol.

Pada musim kali ini, petani mulai bingung melihat tanaman padinya yang mulai menguning mulai diserang ratusan burung padi. Menurutnya, serangan burung ini lebih parah dari hama wereng coklat dan tikus. Betapa tidak, kalau hama wereng coklat dan tikus menyerang tanaman padi mulai berbuah, sedang burung menyerang disaat padi mulai menguning.

Kami pasang tali plastik keliling ini, untuk menghalang burung datang. Sekali tali plastik ini ditarik, maka semua tali yang ada di sekeliling sawah ini akan bergerak. Setiap hari saya bersama saudara bergentian untuk menjaga tanaman padi dari serangan burung itu. Jika tidak, ya habis padinya Mas,” pungkas H. afdol.

Ansori salah ketua kelompok tani setempat menambahkan, burung itu akan menyerang tanaman padi milik warga, ketika buah padi mulai menguning. Itupun terjadi pada waktu pagi sebelum matahari terbit dan sore hari sebelum matahari terbenam. ”Pokoknya petani ini susah terus, kalau tidak dijaga ya tidak panen Mas. Barangkali pemerintah ada solusi memberikan alat untuk menghalau burung burung itu,” tambah Ansori.

Alim Tewas Dibondet di Sawahan

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang, Ir. Paiman, belum berhasil dikonfirmasi terkait keluhan para petani dimaksud. (cho)