Kakek Rentah Terpanggang Ditengah Lahan Tebu


Lumajang, Memo
Kapolsek Yosowilangun, AKP Budi Setiyono, SH
Naas, dialami oleh Winartanan (82), seorang kakek tua yang tinggal di Dusun Tunjungrejo Kidul, Desa Tunjungrejo, Kecamatan Yosowilangun. Pasalnya ketika sedang membakar daduk (daun tebu kering), malah terbakar dan terpanggang ditengah tahan tebu.
Peristiwa naas itu terjadi pada Jum’at (6/7) sore, sekitar pukul 15.00 Wib, sore itu Winartanan pamit kepada pihak keluarga hendak pergi kelahan tebu miliknya untuk membakar daduk sisa dari penebangan tebu yang sudah kering.
Sesampai di lahan, Kakek tersebut langsung  mengumpulkan daduk yang berserakan di tengah lahan itu. Setelah terkumpul menjadi beberapa tumpukan, kemudian Winartana mengambil korek disaku celananya  dan langsung  membakarnya.
Namun korban tidak menyadari jika api tersebut menjalar ke lahan kebun tebu kering yang ada di sampingnya. Karena terhembus angin yang cukup kencang, kobaran api itu semakin lama semakin membesar. tetapi  korban tidak sadar jika posisinya berada di tengah-tengah daduk yang terbakar tersebut, akibatnya sang kakek terjebak dalam kobaran api itu.
Karena merasa terkepung oleh kobaran api tersebut, korban kwalahan dan berusaha meloloskan diri dari kobaran api  itu. Namun upaya korban sia-sia, karena api mulai menjalar dan membakar baju yang dikenakan,  selanjutnya korban berusaha lari dan teriak minta tolong.
Sebetulnya teriakan korban saat itu sempat didengar oleh beberapa petani lain yang kebetulan sore itu sedang berkebun. Namun sebagian warga yang berdatangan juga kebingungan karena minimnya fasilitas untuk memberi pertolongan kepada korban
Menurut Budi Siswoyo, warga yang sempat  mengetahui peristiwa itu, sebetulnya berusaha untuk menolong korban yang ketika itu sudah terbakar di tengah lahan tersebut namun tak berdaya, “Saat itu saya berusaha mencari air untuk menyiramnya, namun kobaran api semakin membesar,” terang korban yang diamini oleh Darmo Swasono.
Setelah api mulai mengecil, akhirnya banyak warga yang datang dan memberi bantuan dengan cara mengangkat korban yang sekujur tubuhnya dipenuhi luka bakar tersebut. Selanjutnya warga membawa  korban pulang ke rumah keluarganya.
Terkait peristiwa tersebut, Kapolsek Yosowilangun, AKP Budi Setiyono, SH. Membenarkan jika korban saat itu memang lengah, akibatnya dia terjebak dalam kobaran api tersebut. Namun ketika pihaknya mendatangi rumah duka untuk melihat kondisi korban, ternyata jasadnya sudah terbungkus rapi dan sudah siap dimasukan peti selanjutnya di kubur secara Nasrani sesuai agama yang dianut korban. ”Saat pihak keluarga korban menolak untuk diadakan otopsi, berdalih jika musibah itu adalah kecelakaan,” tegas Kapolsek. (cw6)