Bu Guru Dibacok, Sepeda Motor Dirampas


Lumajang, Memo
Kejahatan bukan karena ada niat dari pelaku, tetapi karena ada kesempatan. Seperti yang dialami oleh Yuyun Wahyuniati (44), warga Jalan Bondoyudho, Kelurahan Rogotrunan, Kecamatan Lumajang. ketika hendak berangkat mengajar tiba-tiba ditengah perjalanan tangan kanannya dibacok, kemudian sepeda motor dirampas.
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (12/5) pagi, sekitar pukul 07.45 Wib. Seperti biasa, Yuyun Wahyuniati yang berprofesi sebagai Guru Pengajar di SMPN 4 Candipuro, jika berangkat mengajar selalu mengendarai sepeda motor Honda Beat warna Pink Nopol N 2919 ZG miliknya.
Menurut penuturan Suhardak (44), suami Yuyun, hari itu Istrinya berangkat agak siang karena kebetulan pagi itu ada keperluan keluarga. Tetapi setiap harinya, Istrinya berangkat pagi sekitar pukul 06.00 Wib, dan sampai di sekolah sekitar pukul 06.45 Wib.
“Kebetulan pagi itu kebetulan ada keperluan keluarga, maka istri saya berangkat agak siang. Kalau biasanya istri saya berangkat mengajar sekitar pukul 6 pagi, sampai disekolahan pukul 7 kurang seperempat, karena jarak tempuh lumayan jauh,” jelas Suhardak kepada Memo ketika mendampingi istrinya melapor di Mapolsek Candipuro.
Suhardak sendiri mengetahui dan mendengar kabar jika istrinya mengalami musibah dan sedang dirawat di Puskesmas Candipuro sekitar pukul 08.30 Wib. “Saya baru tahu kalau istri saya mengalami musibah setelah mendapat telepon dari pihak sekolah,” ungkapnya.
Menurut keterangan istrinya kepada Suhardak, pagi itu ada 2 orang yang berboncengan menggunakan sepeda motor sedang membuntutinya. Setelah sampai dijalan yang sepi, tepatnya di area kebun tebu di Desa Tumpeng, Kecamatan candipuro.
Tiba-tiba pengendara yang berboncengan tersebut mendekati Yuyun, kemudian pelaku yang dibonceng spontan menyabetkan clurit kearah tangan kanan istrinya. Setelah itu pelaku langsung memotong laju kendaraan Yuyun, kemudian mendorong hingga  akhirnya korban terpental dan jatuh dari atas sepeda motornya.   
Mendapati korban terjatuh, salah satu dari pelaku turun dari sepeda motornya lalu mengambil sepeda motor korban. Selanjutnya motor Yuyun dilarikan kearah barat. Korbanpun bangun sambil berteriak minta tolong, tapi teriakan korban sia-sia karena kondisi jalan waktu itu sepi.
Korban yang mengalami luka bacok di tangan kanannya, lalu menghubungi salah satu teman guru yang ada disekolahan melalui ponselnya. Beberapa menit kemudian teman guru yang dihubungi tersebut datang menjemputnya.
Melihat kondisi korban yang ketika itu merintih kesakitan sambil memegangi tangan kanannya dan banyak mengeluarkan darah, akhirnya rekan korban langsung membawanya ke Puskesmas Candipuro untuk menjahit bekas luka sabetan clurit dari pelaku tersebut.
“Beruntung waktu pelaku saat menyabetkan clurit ke tangan kanan istri saya, pelaku tidak melepas sarung cluritnya terlebih dahulu, sehingga lukanya tidak terlalu dalam. Seandainya sarung clurit tersebut dilepas, mungkin tangan istri saya sudah putus,” jelas Suhardak.
Sementara itu, terkait peristiwa tersebut, Kapolres Lumajang AKBP Susanto, SH melalui Kapolsek Candipuro, AKP Sutopo, SH kepada Memo menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan pengejaran dan penyelidikan terhadap pelaku sesuai petunjuk dari keterangan saksi.
“Kami masih melakukan pengejaran dan penyelidikan sesuai petunjuk dari keterangan saksi, dan kami menghimbau kepada semua warga,  jika melewati jalan sepi hendaknya mencari teman yang searah, sehingga pelaku akan mikir 2 kali untuk melakukan aksi jahatnya,” himbau Kapolsek. (st6)