Agama Jangan Dijadikan Biang Radikalisme

Lumajang, Memo_Senin sore (1/6), sekitar pukul 16.00 WIB, puluhan pemuda yang tergabung dalam Gerakan Peduli Tanah Air menggelar aksi damai di depan Tugu Adipura Lumajang sambil membawa banner berukuran besar yang bertuliskan Tolak Radikalisme Agama.
radikalisme

Tidak hanya itu, puluhan pemuda ini juga  membagi-bagikan bendera merah putih kepada para pengguna jalan yang melintas di sekitaran Tugu Adipura, mulai dari pengendara roda dua, roda empat, abang becak maupun terhadap para pejalan kaki.

“Kami gabungan pemuda masyarakat Lumajang, melalui giat ini kami mengingatkan kepada bangsa Indonesia, khususnya masyarakat kabupaten Lumajang, bahwa kita telah mempunyai dasar negara Pancasila dimana di dalamnya telah mengajarkan kita keberagaman dan kebhinekaan Indonesia,” kata Lutfia dalam orasinya.

Ratusan bendera yang telah dibagi-bagikan itu sebagai simbol untuk mengingat dasar negara Indoensia, yaitu Pancasila yang bisa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan harapan apabila ada sebuah organisasi luar yang masuk ke Indonesia, masyarakat harus bisa dan mampu untuk memilah-milah.

”Melalui peringatan hari lahir Pancasila ini akan menjadi momen untuk menghimpun persatuan. Isu banyak aliran yang berpotensi komflik akan bisa dicegah dengan Pancasila sebagai dasar negara kita. Yang terpenting, hindari konflik agama,” tegas Lutfia.

Bangun Plengsengan Cegah Longsong

Afin menambahkan, memperingati hari lahir pancasila ke-70 ini sengaja mengambil momen Tolak Radikalisme Agama karena sejak belakangan ini ramai isu soal ISIS dan pengusiran kaum muslim Rohingya dari Negara Miyanmar. ”Kami menolak keras ISIS, dan kami siap membantu kaum muslim Rohingya yang sekarang ada di Aceh. Segera kami bersama rekan-rekan melakukan penggalangan dana untuk muslim Rohingya itu,” tambah Afin. (cho)