Wisata Alam Air Terjun Tumpak Sewu

Pronojiwo Lumajang

Lumajang, Memo_Obyek wisata alam air terjun Tumpak Sewu di Kecamatan Pronojiwo,  rencananya akan diarahkan menjadi obyek wisata minat khusus. Hal itu dilakukan karena untuk mencapai lokasi terindah dari air terjun Tumpak Sewu ini diperlukan keberanian dan kemampuan khusus, sehingga tidak semua orang bisa datang ketempat ini.

Bahkan untuk sementara menurut rencana kawasan wisata eksotik ini ditutup dulu sebelum dibuka untuk umum. Berbagai persiapan harus dilakukan untuk menjadikan kawasan ini sebagai obyek wisata minat khusus di Lumajang. Mengingat medan yang dilalui untuk tiba di air terjun tersebut sangat bahaya.

 “Kita sebenarnya menyarankan untuk menutup dulu untuk sementara, sebelum seluruh persiapan selesai kita lakukan. Untuk bisa turun sampai kedasar air terjun ini saja prosesnya sangat berbahaya. Karenanya kita harus menyiapkan sarana yang memadai sesuai standar wisata minat khusus. Dan yang lebih penting harus ada petugas di sana, agar jika terjadi sesuatu bisa segera ditangani atau setidak-tidaknya bisa menjadi pemandu wisata,” kata Ir. Indah Amperawati, Kepala Bappekab Lumajang kepada sejumlah wartawan di Lumajang siang ini, Senin (13/4).

Indah menyebutkan, kawasan wisata air terjun Tumpak Sewu adalah wisata minat khusus. Dan untuk dibuka kepada masyarakat luas harus dengan berbagai standart yang memadai sehingga menjadi tidak berbahaya. “Saya pernah datang kesana. Dan jujur sebagai pribadi, saya akan melarang anak saya untuk datang ke sana. Sangat berbahaya,” kata Indah Amperawati.

Tiga Bulan Jual Okerbaya, Diringkus

Sementara Abdul Rahman seorang jurnalis dari Kompas TV yang sehari sebelumnya mengunjungi kawasan air terjun menyatakan bahwa untuk sementara kawasan itu memang sangat berbahaya bagi wisatawan. Namun Rahman juga mengatakan, minat masyarakat yang hendak datang ke tempat ini sangat besar termasuk perempuan.

“Saat saya kesana saya harus menuruni lembah yang terjal itu dengan tali dari karet ban dan itu sangat
berbahaya. Namun saya juga heran kenapa banyak juga yang mau datang ke sana. Kalau mau bicara
keselamatan, sebenarnya bisa saya sebut agak berbahaya,” kata Rahman. (tri)