Crass,,,,! Kepala Terkoyak, Terkapar di Jalan



Lumajang, Memo
Tragis, dialami oleh Sutaip (75), seorang petani asal  Dusun Kalibendo Tengah, Desa Kalibendo, Kecamatan Pasirian. Pasalnya, ia ditemukan warga terkapar di pingir jalan dengan luka bacokan di kepalannya. Akibat bacokan itu, korban tewas ketika berada di Puskesmas Pasirian
Peristiwa itu terjadi pada Jumat (26/4) sia
ng, sekitar pukul 11.30 Wib, di jalan persawahan di Desa Bades, Kecamatan Pasirian. Informasi di lapangan mengatakan, saat itu korban sedang berangkat ke sawahnya  dengan mengendarai sepeda onthel.
Saat itu korban bertemu dengan pelaku yang kabarnya bernama Suari alias Tenggor (50) warga Desa Bades, Kecamatan Pasirian. Entah apa yang diperebutkan, saat itu keduanya sempat beradu mulut di pinggir jalan. Tak lama kemudian, korban diketahui sudah terkapar dipinggir kalan dengan  luka bacok di kepalanya.
Diduga, korban sengaja dibacok kemudian ditinggal. Mengetahui korban sekarat di pinggir jalan, warga yang menemukan tersebut teriak-teriak sambil minta tolong. Mendengar teriakan itu, warga lain berdatangan untuk mengetahui pasti kejadian itu. “Saat itu pelaku sudah kabur,” terangnya.
Mengetahui ada korban sekarat, warga kemudian berusaha menolong dan membawanya ke Puskesmas. Salah satu warga kemudian menghubungi pihak Polsek Pasirian untuk melaporkan peristiwa itu.
Ironisnya, begitu petugas hendak melihat kondisi korban di Puskesmas. mereka mendapat kabar dari pihak Puskesmas jika korban sudah mengehmbuskan nafas terakhirnya. Selanjutnya, jasad korban langsung di kirim ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr, Haryoto Lumajang untuk dilakukan outopsi.
            Herannya, Suari (42) anak korban yang saat itu mengantar jenazah ke Rumah Sakit. Ketika dikonfirmasi Memo tentang modus dari aksi pembunuhan itu juga tidak tahu pasti penyebabnya. “Meski saya hidup berdampingan dengan Bapak, tetapi saya tidak pernah tahu permasalahannya, “ jelas Suari.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Pasirian Aiptu Lugito ketika dikonfirmasi sejumlah wartawan mengatakan, pihaknya masih belum tahu modus dibalik aksi pembacokan itu. Sebab, hingga saat ini pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap pelaku.
Dugaan sementara, motif dibalik pembacokan itu adalah factor sakit hati. “Untuk sementara kami tidak berani menyimpulkan tentang motif pembunuhan ini. Sebab kita belum mendapat keterangan dari pelaku.
Pada tubuh korban, terdapat luka bacok di kepala bagian belakang. Luka bacoknya cukup dalam dan lebar sehingga banyak darah yang keluar dari kepalanya. “Ini lukanya dalam, darahnya terus menerus keluar,” ujar salah satu petugas kamar mayat.
Rencananya, setelah dilakukan proses outopsi, jenazah korban akan langsung di bawa pulang oleh keluarganya. Saat itu beberapa keluarga korban juga terlihat menunggu di depan kamar mayat RS Haryoto. (cw6)