Cerita Suwarsih, Korban Gempa yang Rumahnya Rusak Parah

Cerita Suwarsih, Korban Gempa yang Rumahnya Rusak Parah
Suwarsih ketika berada di tenda dekat rumahnya yang roboh.(rus)
Lumajang, Motim - Sutiamah alias Suwarsih (80) adalah salahsatu korban gempa bumi yang rumahnya rusak parah. Namun warga Desa/Kecamatan Gucialit itu selamat dari reruntuhan rumahnya saat gempa terjadi.

Ia menceritakan, saat gempa terjadi, Suwarsih mengaku tidak tahu jika rumahnya roboh. Ia baru tahu setelah dijemput oleh tetangga pada sore harinya. Ketika itu, dirinya tidak di rumah dan sedang rewang (membantu) dalam acara pertunangan cucunya.

“Orang-orang mencari saya, dikira saya tertimpa rumah waktu roboh itu,” kisah Suwarsih sambil tertawa lepas.

Ia mengaku setiap harinya hanya merawat tanaman yang ada di sekitar rumahnya, semenjak dirinya tak lagi bekerja menjadi buruh petik teh. Ketika siang, dirinya biasa beristirahat di dalam rumah untuk melepas lelah.

Suwarsih menempati rumah tersebut sudah lebih dari 10 tahun dan tidak pernah terjadi apa-apa. Setiap hari ia tinggal seorang diri, meskipun anak-anaknya tinggal tak jauh dari rumah tempat tinggalnya yang roboh itu.

Semua perabotan dan barang-barang yang ada di dalam rumahnya hancur tertimpa puing-puing bangunan, sehingga tidak bisa digunakan. Namun ada perabotan yang terbuat dari gelas nampak utuh dan tersimpan di dalam lemari tua nan usang.

“Semua isi rumah rusak, untung piring-piring di dalam lemari tidak ada yang pecah,” ucapnya dengan heran ketika ditemui Memo Timur di samping rumahnya yang roboh, Senin (12/4/21).

Kini barang-barang miliknya yang masih bisa diperbaiki diusung menuju rumah anak laki-lakinya, termasuk piring-piring masih utuh itu.

Semenjak rumahnya roboh, ia mengaku tinggal bersama anak laki-lakinya yang berada di sebelah timur rumahnya. “Kalau malam ya tidur di rumah anak, siangnya ya nunggui rumah yang roboh itu. Kan ada tendanya, dibuatkan tetangga,” tutupnya.(rus)