Lumajang, Memo
Berdalih tak
puas dengan pelayanan istri, Sutrisno (48), pria yang sehari-hari bekerja di
perusahaan jasa angkutan barang Bina Panca Usaha di Pasirian dan tinggal di
Dusun Kedungpakis, Desa/Kec. Pasirian ini memilih selingkuh dengan wanita
idaman lain, tetangga desanya.
Rin, pasangan selingkuh |
Sayangnya,
wanita bernama RIN, ibu dua anak yang tinggal di belakang Kantor Desa
Kalibendo, Kec. Pasirian yang menjadi selingkuhannya itu, hingga kini masih
resmi sebagai istri HD yang sehari-hari bekerja sebagai sopir.
Perbuatan tak
senonoh itu dilakukan keduanya di salah satu kamar hotel yang berada di wilayah
hukum Polsek Sukodono pada Minggu (23/9) siang. Dengan mengendarai mobil
Panther nopol P16XXRL, Sutrisno menggandeng mesra tangan RIN menuju salah satu
kamar pilihannya.
Tak
tanggung-tanggung, hampir 3,5 jam keduanya berada di kamar hotel. Cek in pukul
11.30 Wib dan baru cek out pada pukul 14.00 Wib. Ironis memang, di balik jilbab
dan jubah warna hijau muda yang membungkus tubuhnya siang itu, RIN ternyata
terlibat “cinta terlarang” yang sangat diharamkan oleh agama.
Keluar dari
hotel, Sutrisno masih mengantar RIN untuk mengambil motornya yang diparkir di
halaman Puskesmas Pasirian. Sepertinya, bukan kali pertama mereka melakukan
perbuatan tak senonoh, terbukti saat dikonfirmasi Memo di rumah orang tuanya,
Sutrisno tampak tenang.
Menurutnya, hubungan cinta terlarangnya dengan
RIN sudah diketahui HD suaminya, “Silahkan diangkat beritanya Mas, lha wong
suaminya sudah tahu kalau istrinya sering Saya bawa,” jawabnya enteng.
Sutrisno saat dikonfirmasi |
Sementara itu,
RIN yang dikonfirmasi koran ini di rumahnya terkesan lebih banyak menghindar.
Bahkan saat koran ini melakukan konfirmasi melalui ponselnya, dirinya tak
meresponnya.
Sumber Memo
yang tinggal tak jauh dari rumah RIN mengatakan bahwa sebenarnya sudah banyak
warga yang membicarakan soal hubungan gelap RIN dengan Sutrisno. Hanya saja
warga tak menemukan bukti perselingkuhannya. “Kami nggak nyangka Mas kalau isu
itu ternyata benar. Saya yakin suaminya pasti akan terpukul.” Ujarnya singkat.
Menyikapi
maraknya isu perselingkuhan yang ada di Lumajang ini, Ketua LSM IBW (Indonesia
Bureaucracy Watch) di Lumajang, MJ. Choir mengatakan bahwa terjadinya hal
tersebut juga karena adanya sarana berupa hotel yang memang terkesan “memberi”
ruang bebas untuk pasangan selingkuh.
“Mestinya,
pemerintah dalam hal ini Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai peran aktif
sebagai pengawas agar manajemen hotel lebih selektif terhadap para tamunya. Sejak
tamu itu datang, resepsionis pasti sudah faham siapa tamunya. Pasangan suami
istri atau pasangan selingkuh.” Tandasnya singkat.
Selanjutnya MJ. Choir berharap kepada manajemen hotel
untuk memberikan perhatian lebih terhadap para tamunya, “Jangan hanya memikirkan
keuntungan saja, pastikan bahwa mereka benar-benar pasangan suami istri. Saya
yakin kiat ini akan mengurangi pelaku-pelaku 284,” ujarnya lagi. (ton)