Lumajang,
Memo
Sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa
Timur Saifullah Yusuf saat menghadiri puncak acara Harlah NU di kantor PCNU
Lumajang, menyampiakan jika sejumlah lokalisasi di Jatim akan ditutup secara
bertahap hingga Jatim kedepan akan benar-benar terbebas dari prostitusi.
Satuan Polisi pamong Praja Lumajang
juga merencanakan akan menutup sejumlah area lokalisasi yang tersebar di
Lumajang. Langkah penutupan ini sifatnya hanya sementara saat menjelang puasa
ramadhan nanti.
Tidak hanya lokalisasi,
tempat-tempat hiburan malam juga akan ditutup saat bulan ramadahn tiba.
Penutupan ini dilakukan untuk menghormati umat muslim yang menjalankan ibadah
puasa.
Meski demikian, secara teknis Kasat
Pol PP Totok Suharto belum bisa menjelaskan secara panjang lebar. Pasalnya,
rencana giat yang melibatkan banyak petugas ini sebelumnya akan dirapatkan
dahulu.
Karena pelibatan aksi razia jelang
ramadhan dan selama ramadhan nanti juga akan melibatkan instansi-instansi
terkait. “Ini sekaligus memberi pemahaman kepada para penghuni lokalisasi,”
katanya.
Jika berkaca pada tahun lalu.
Operasi penutupan lokalisasi dan tempat-tempat hiburan dilakukan pada H-3
jelang puasa. Dan ditargetkan pada awal puasa semua tempat-tempat prostitusi
sudah tutup semuanya.
Tentunya, pihaknya akan memasang
himbuan melalui spanduk ataupun baliho yang akan dipasang di pintu-pintu masuk
area lokalisasi. “Spanduk larangan dan himbauan akan kita pasang juga,”
katanya.
Akan ada tindakan tegas bagi para
pelanggar aturan tersebut. Sehingga, setelah proses penutupan secara berkala
Sat Pol PP akan berpatroli dan memantau apakah para penghuni mengidahkan
peraturan tersebut atau tidak.
Aturan-aturan
yang lain terkait teknis dan sasaran razia jelang puasa nanti baru akan diketahui
secara detail setelah pihaknya menggelar rapat bersama instansi terkait yang
turut dilibatkan dalam operasi ini.(ami)