Lumajang, Memo
Ada yang lain
namun mengharukan pada acara pisah kenal Kapolres Lumajang dari AKBP Susanto
kepada AKBP Singgamata, pada Selasa
(18/6) siang kemarin. Kepergian Susanto menjadi kenangan sendiri bagi komunitas
touring Adventure motor trail yang tergabung dalam Team Calvo 93 ini.
Mereka seakan
tidak relah dengan kepergian mantan Kapolres Lumajang AKBP Susanto. Diketahui,
Team calvo 93 Lumajang adalah bentukan langsung dari Susanto ketika masih
menjabat sebagai Kapolres Lumajang. Hingga kini, ada sekitar 80 personil yang
tergabung dalam team itu.
Usai acara pisah kenal kemarin, Susanto
bersama istrinya Mely Susanto keluar dari Mapolres Lumajang dengan mengendari
Delman. Selanjutnya, puluhan anggota Calvo 93 mengiringi kendaraan delman yang
dinaiki pasangan suami istri tersebut mengelilingi Alun-Alun Lumajang.
Setiba di depan
Pendopo Bupati Lumajang, Delman yang dinaiki Susanto bersama istri lalu
berhenti. Tak pelak, para anggota Team Calvo 93 langsung turun dari kendaraan
sepeda motornya untuk memberi untaian bunga dan kaos kuning bermotif lukisan
pulau Bali serta ucapan selamat jalan kepada pasangan suami istri itu sambil
foto bersama.
Yang membuat
haru adalah, mesti semua anggota dari Team calvo 93 itu mayoritas adalah kaum
adam. Namun mereka tidak bisa menyembunyikan rasa kesedihannya dengan
berangkulan sambil berlinangan air mata sebagai tanda persahabatan kepada
mantan Kapolres Lumajang itu. “Saya merasa kehilangan
Mas,” terang salah satu anggota sambil meneteskan air mata kepada Memo.
Diketahui, meski
Team Calvo saat itu adalah bentukan dari Kapolres Lumajang. Namun tidak semua
anggota komunitas itu adalah Polisi. Bahkan tiga puluh persen dari jumlah itu
adalah warga sipil yang menggabungkan diri dengan kelompok tersebut. “Saya
sangat bangga menjadi bagian dari team Calvo 93,” ungkap salah satu warga dari
Kecamatan Jatiroto.
Hal yang sama juga terlihat dari mimik ibu-ibu
anggota Bhayangkari Lumajang yang ikut mengantar kepergian mereka berdua.
Nampak beberapa ibu-ibu berusaha menahan tangis itu dengan
senyuman agar suasana tidak terhanyut dalam kesedihan. “Selamat jalan Bapak dan
Ibu Mely Susanto semoga betah ditempat yang baru,” seru ibu-ibu Bhayangkari dengan
lambaian tangan perpisahan.(cw6)