Sering Disatroni Maling, Munawaroh Ngungsi dari Rumah




Lumajang, Memo
Sering Ditinggal sambangi Anaknya yang ada di Surabaya, Rumah Munawaroh (47), seorang janda yang yang tinggal sendirian  Desa Dorogowok, Kecamatan Kunir, acap kali diobok-obok maling. Akibatnya, korban merugi jutaan rupiah dan sekarang lebih memilih ngontrak di area perkotaan.
Diketahui, rumah Munawaro
h memang letaknya jauh dari perkampungan. Disamping itu, rumah pemberian mendiang suaminya itu berbentuk rumah sekaligus toko (Ruko). Karena letaknya jauh dari perkampungan, sehingga kerap dijadikan aksi pencurian dan perampokan.
Menurut Munawaroh, kejadian itu sebetulnya sudah yang keempat kalinya. Ketika itu ia tinggal bersama ibunya yang kini sudah meninggal dunia. Pernah suatu hari, sekitar pukul 04.00 Wib, pintu rumahnya digedor-gedor oleh kawanan rampok yang berjumlah 4 orang .
Setelah pintu terbuka, 4 kawanan itu bergegas nylonong masuk sambil menodongkan senjata tajam (sajam) jenis celurit. Kemudian,  meminta uang dan perhiasan dengan paksa sambil mengancam akan membunuhnya jika permintaanya tidak dikabulkan.
“Cepat kasih saya perhiasan atau uang, jika tidak kamu saya bunuh,” terang korban menirukan ancaman salah satu pelaku. Merasa tidak punya apa yang diminta oleh pelaku, akhirnya korban pasrah. Saat itu pelaku mengobrak abrik seluruh isi kamar saya dan tidak menemukan perhiasan yang dimaksud.
Karena yakin jika korbannya tidak mempunyai uang dan perhiasan, pelaku akhirnya masuk ke toko milik korban yang ada di depan rumahnya. Dari dalam toko korban, pelaku berhasil menggondol beberapa slop rokok berbagai merek dan uang hasil penjualan.
Namun belakangan ini, pelaku sering beraksi lagi dengan cara mencongkel pintu. Ketika korban sedang bepergian ke Surabaya untuk menjenguk anaknya yang usai melahirkan,  3 kali rumahnya diobok-obok maling. Pelaku  berhasil masuk ruang dapur yang ada dibelakang rumahnya dengan cara mencungkil pintu, selanjutnya membawa kabur semua  peralatan dapur termasuk kompor dan tabung gas.
Karena dirasa aman, pelaku beraksi lagi dirumah korban untuk yang keempat kalinya. Kali ini sasarannya adalah rumah korban yang dalam keadaan kosong, karena ia sedang berangkat ke Surabaya untuk menyambangi cucunya yang masih kecil.
Pelaku berhasil masuk rumah korban setelah berhasil menjebol pintu samping. Selanjutnya dengan leluasa mereka menobrak-abrik seluruh perabotan dan barang-barang milik korban. “Saya baru tahu jika rumah saya habis disatroni maling ketika saya pulang, pintu rumah tidak terkunci dan barang serta perabitan acak-acakakan,” terang janda 2 anak ini. 
Setelah rumahnya kerap dijadikan aksi pencurian, korban akhirnya mencari kontrakan di daerah perkotaan, sebab rumahnya yang sekarang dihuni jauh dari perkampungan. “Saya sekarang trauma Mas, mending ngontrak saja dan rencananya rumah itu akan saya jual,” pungkasnya.(cw6)