Lumajang, Memo
Ketika
proses rekapitulasi hasil pemungutan suara Pilkada Lumajang ini, pengamanan
yang dilibatkan sebanyak 2.200 personil keamanan gabungan dari TNI Polri.
Bahkan, tamu undangan sebelum masuk ke kantor KPU, dilakukan pemeriksaan secara ketat baik badan maupun barang bawaan dengan menggunakan metal detector yang ditempatkan di depan kantor KPU.
Bahkan, tamu undangan sebelum masuk ke kantor KPU, dilakukan pemeriksaan secara ketat baik badan maupun barang bawaan dengan menggunakan metal detector yang ditempatkan di depan kantor KPU.
Dari
total pengamanan yang ada, personil tidak ditempatkan dalam satu titik di
kantor KPU. Namun disebar ke tujuh titik yang dinilai rawan akan adanya aksi
massa yang tidak menerimakan hasil rekapitulasi Pilkada.
Kapolres
Lumajang AKBP Susanto, kepada sejumlah wartawan mengatakan, jika personil yang
dilibatkan adalah untuk mengantisipasi akan adanya aksi-aksi yang tidak
diinginkan. "Ini sudah sesuai dengan protap yang ada juga sesuai petunjuk
dari Kapolda," katanya.
Selain
kantor KPU, Sejumlah titik rawan ialah perkantoran, gedung-gedung pemerintahan
dan pertokoan, lokasi-lokasi tersebut menjadi target pengamanan dari Polres
Lumajang.
Pengamanan
diambil dari Satuan Brimob Polda Jatim, Shabara Polda Jatim, Polres Lumajang,
Jember, Kabupaten dan Kota Probolinggo. "Selain itu juga ada personil
tambahan TNI yang berasal dari Batalyon 527 dan Kodim," kata Susanto.
Tak hanya
personil saja yang dilibatkan, beberapa kendaraan milik Brimob seperti water
canon, barakuda, jihandak dan beberapa kendaraan untuk memecah konsentrasi
massa juga disiagakan.
Meski
personil sudah disebar, beberapa personil brimob dan Raimas melakukan patroli
keliling kota lumajang dengan mengendarai sepeda motor trail.
Memang pantas jika pengamanan bersiaga penuh. Pasalnya, eskalasi politik sedikit memanas paska pemunguntan suara, dan isu santer akan adanya demo anarkis santer berhembus di masyarakat.
Memang pantas jika pengamanan bersiaga penuh. Pasalnya, eskalasi politik sedikit memanas paska pemunguntan suara, dan isu santer akan adanya demo anarkis santer berhembus di masyarakat.
Sebelum
proses rekapitulasi, jalan Veteran dari perempatan Toga hingga ke barat di
tutup total oleh petugas kepolisian. Diujung jalan, masing-masing disiagakan
kendaraan penghalau massa water canon serta kendaraan-kendaraan milik satuan
Brimob lainnya. Sepanjang jalan menuju kantor KPU, terlihat ratusan polisi
bersenjata lengkap nampak berjaga-jaga.
Di
gang-gang sempit sekitar kantor KPU juga dilakukan penjagaan super ketat.
Brimob bersenjata terlihat menyebar. Sedangkan dikantor KPU sendiri, petugas
kepolisian dari unsur Shabara dan Brimob juga melakukan penjagaan lebih ketat
lagi dari penjagaan diluar gedung KPU.
Pelibatan personil
kepolisian dengan kekeuatan besar terjadi sejak sehari sebelum tanggal
pemungutan suara. Dan ini akan dilakukan hingga kondisi lumajang benar-benar
dinyatakan kondusif.(ami)