Pemilik Biro Perjalanan Sesalkan Ledakan Bom



Lumajang, Memo
Terkait aksi ledakan bom yang berada di dalam kantor tempat usahanya, Jainul Arifin (40), asal Desa/Kecamatan Sedayu, Kabupaten Gresik, mengaku shok dan kaget atas kejadian itu. Apalagi, ia sempat melihat dan membaca di salah satu media On Line dan televisi, jika dirinya dikait-kaitkan dengan Amrozi pelaku bom bali beberapa tahun lalu.
Demikian yang disampaikan oleh Jainul
Arifin atau lebih akrab dipanggil Arifin Sedayu. Menurutnya, kedatangannya hari ini Senin (3/6) ke Mapolres Lumajang atas surat panggilan dari pihak Polres Lumajang untuk dimintai keterangannya. “Saya sangat menyesal atas kejadian ini Mas,” ungkapnya.
Pagi itu, Arifin menghadiri undangan Polres Lumajang dengan didampingi pengacaranya Irfan Khoiri, SH. Menurutnya, ia sempat kaget ketika ketika mendengar berita itu dan sangat menyesalkan atas peristiwa tersebut. “Saya baru dapat kabar dari pihak kepolisian setelah satu jam kejadian Mas,” terangnya kepada sejumlah wartawan.
Dikatakan lagi, ia heran ketika namanya disebut-sebut ada keterkaitannya dengan Amrozi pelaku bom Bali beberpa tahun lalu. Apalagi dalam berita kemarin tertulis berasal dari Kabupaten Lamongan tempat tinggal Amrozi. “Sejak kecil saya tinggal di Gresik, Kecamatan Sedayu Mas. Makanya usaha saya namanya PT. Arifin Sedayu, sesuai nama asal tinggal saya,” terangnya lagi.
Diakui, ia membuka usaha biro perjalanan itu sudah sekitar 6 tahun lebih. Hampir disetiap kota di Jawa Timur sudah ada kantor perwakilannya. Pungky (pelaku) bekerja pada tempat usahannya itu sekitar 1 tahunan. “Saat itu ia melamar kerja melalui teman saya Mas,” akunya.
Menurutnya, Pungky diketahui mahir dalam memperbaiki peralatan elektronik. Hampir semua peralatan elektronik yang rusak pada usahanya, Pungky selalu memperbaiki sendiri. “Mungkin merakit bom itu ia pelajari dengan cara browsing di internet,” imbuhnya.
Sebelumnya, warga Desa/Kecamatan Senduro sempat dihebohkan dengan bunyi ledakan keras yang diduga dari sebuah bom, berasal dari dalam kantor penjualan tiket bus dan pesawat milik biro perjalanan PT. Arifin Sidayu yang beralamat di jalan Raya Desa/Kecamatan Senduro.
Selain lokasi ledakan itu hanya berjarak sekitar 100 meter dengan Polsek Senduro, ledakan itu terjadi di saat petugas sedang sibuk melakukan pengamanan  pasca pesta demokrasi pemilukada Lumajang yang baru selesai di laksanakan beberapa hari kemarin.
Peristiwa yang membuat warga dan petugas kelimpungan, terjadi pada Sabtu (1/6) sekitar pukul 09.00 Wib, saat warga sedang sibuk melakukan aktifitasnya.
Tofa (38), pemilik toko sembako depan kantor penjualan tiket perjalanan milik PT. Arifin Sidayu kepada sejumlah wartawan mengatakan, pagi itu dirinya berada di garasi sedang memanasi mesin kendaraannnya.
Beberapa saat kemudian, mendengar suara ledakan keras seperti mercon besar meledak. Doar.....! “Pokoknya suara ledakan itu keras sekali mas, seperti suara mercon berukuran besar meledak. Kalau boleh saya mengatakan, serti bom mas,” terang Tofa penasaran.
Merasa penasaran dan ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi, ia mematikan mesin kendaraannya dan lari menuju ke Kantor penjualan tiket depan rukonya. Disana, ternyata puluhan warga sudah memadati kantor penjualan tiket.
Belum sempat masuk ke dalam kantor itu, dirinya bersama puluhan warga yang lain melihat seorang lelaki muda kurus bertato keluar dengan tergesa-gesa menuju ke sepeda motornya dan kemudian pergi. 
Namun sebelum dia pergi, dirinya sempat bertanya. “Apa yang meledak mas, kok suaranya lantang sekali,” tanya Tofa. Sambil menghidupkan mesin motornya, dia  menjawab. “Aki korsleting dan meledak,” Jawabnya dan terus pergi.(cw6)