Ngaku Kecewa, Ketua Tim Pemenangan SAAT Mundur




Lumajang, Memo
Meski Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Lumajang telah menetapkan Pasangan Cabup/ Cawabup Sjahrazad Masdar- As'at Malik (SA'AT) menang pilkada 2013. Tapi persoalan kemenangan itu masih dalam proses sengketa ke Mahkamah Konstitusi (MK), dan ini masih menjadi PR bagi kandid
at dan tim pemenangan SAAT agar proses sengketa di MK tidak membuat kemenangan itu luntur.  
Ditengah persoalan tersebut, secara mengejutkan Ketua Tim Pemenangan Pasangan SAAT H. Thoriq Al Khatiri tiba-tiba mengundurkan diri dari barisan SA'AT. Ini diungkapkan Thoriq yang merupakan ketua tim sembilan yang dibentuk partai PAN bahwa pengunduran dirinya karena merasa ditunggangi oleh partai koalisi Demokrat dan Golkar.
"Tim sembilan yang dibentuk melalui mekanisme partai, ada kecemburuan sosial kalau PAN mendominasi kemenangan pasangan SA'AT. Dan ini menjadikan pihak lain ketakutan kalau PAN nantinya besar," kata Thoriq kepada sejumlah wartawan saat menggelar jumpa pers di kantor pememangan SAAT Jalan Suwandak.
Kendati adanya kejanggalan itu, Thoriq mengatakan, selama ini pihaknya berusaha meredam situasi tersebut. Namun, sampai detik ini, pihak-pihak tim intern Incumbent seolah-olah terus berusaha menyingkirkan kader PAN dari barisan Masdar. 
Ia berharap dengan sikapnya itu situasi dapat mereda. Tapi kata dia, masih ada yang membicarakan persoalan itu. “Ini yang membuat saya merasa kecewa dan saya secara resmi mengundurkan diri dari ketua tim kemenangan SA'AT. Meskipun masih ada tugas  diluar KPU melalui Mahkamah konstitusi karena ada gugatan dari pihak-pihak yang merasa dirugikan hasil penetapan KPU," ujar Thoriq yang merupakan ketua DPD PAN Lumajang.
Alasan kuat lainnya, selama menjadi ketua Tim pihaknya merasa tidak dilibatkan dalam sejumlah strategi pemenangan.  Anehnya disetiap kebijakan pemenangan maupun strategi pihaknya tidak bisa menentukan karena ada pihak tertentu yang mendominasi. Bahkan, pihaknya hanya diminta menjalankan strategi yang sederhana.
"Ada tiga periode satu bulan pertama tim ini menjalankan tugas hanya sederhana. Saya merasa rugi strategi yang dilakukan partai PAN tidak diakomodir, kedua kita berusaha keras untuk mengamankan. Namun ada tim intern yang tidak suka dan ketiga proses dalam gugatan yang ada saya tidak dilibatkan, jadi saya tidak bertanggung jawab, meskipun saya ketua tim waktu itu," terang Manager PSIL itu.
Secara menyesal, ungkap dia, ada tiga partai pengusung yaitu Golkar, Demokrat dan PAN. "  Pastinya pasca pilkada ada suatu tujuan yang ingin dicapai, namun perjalanan ini merasa tujuan yang diharapkan tidak akan tercapai," tambahnya. 
Keputusan mengundurkan diri sudah dirapatkan dengan jajaran tim sembilan dan dipastikan nantinya akan dipublikasikan kepada seluruh kader PAN.  Pengundurannya kata Thoriq sudah melalui mekanisme partai, semua kader PAN mundur dari barisan SA'AT. Dalam perjalanannya PAN akan mengalir. “Kita tetep mundur ini sudah disampaikan ke kandidat namun belum ada balasan.
Thoriq menjelaskan, menyikapi kemenangan Pasangan SA'AT  dari Partai politik PAN yang lebih konkrit dan yang lain kurang bisa di pandang. Itulah modal kemenangan SA'AT. Tim entern yang menyebabkan kita merasa kesulitan. Tidak boleh ikut campur oleh orang tersebut. 
"Jadi surat pengunduran saya berikan ke SA'AT dan ke KPU. Keringat kader PAN lebih mahal dibanding uang yang dikeluarkan untuk dukungan SA'AT. Kemenangan SA'AT bukan karena saya namun semua. Kendati banyak yang memanfaatkan kemenangan SA'AT”, Pungkasnya.
Kendati demikian, Thoriq mengaku masih banyak lagi persoalan serius yang membuat ia dan kader PAN memilih mundur. Namun, persoalan itu tidak bisa ia ungkapkan secara detail. “Masih banyak lagi alasan-alasan yang membuat saya mundur,” katanya dengan didampangi serjumlah kader PAN yang lain.(ami)