Lumajang, Memo
Naas yang dialami oleh Diana (33)
warga Jalan Semeru (Bayeman), Kelurahan Citrodiwangsan, Kecamatan Kota
Lumajang. Pasalnya, ketika masuk rumah untuk mengambil tas anaknya, sepeda
motor Honda Supra Fit warna hitam Nopol L 3445 KZ, yang di parkir dicuri orang.
Akibatnya, korban langsung shok dan menangis. Namun, korban enggan melaporkan
aksi pencurian itu kepada Polisi.
Pencurian itu terjadi
pada Jumat
(31/5) sore, sekitar pukul 17.00 Wib, di depan toko mebel milik
kakanya yang beralamat di Jalan Semeru Lumajang. Menurut korban, seperti biasa
sepulang kerja ia selalu mampir di rumah kakaknya yang membuka usaha mebel
tersebut.
Korban mengatakan, saat
itu ia hendak mengambil tas sekolah milik anaknya yang dititipkan pada toko
mebel itu. Karena merasa tidak akan lama-lama di dalam toko itu, lantas korban
memarkirkan kendaraan sepeda motornya di depan toko mebel tersebut sambil
mengunci setir.
Sekitar sepuluh menit
kemudian, korban keluar dari toko itu sambil menenteng tas anaknya. Namun
ketika berada di halaman toko itu, korban kaget karena sepeda motornya sudah
raib dari tempatnya. Sambil kebingungan, korban mencari-cari sepeda motornya
itu di samping toko. “Karena saya tidak akan lama, terpaksa sepeda saya parkir
di depan sini,” terang korban sambil menunjukan tempat parkir sepeda motornya.
Karena tak unjung
ditemukan, akhirnya korban shok dan menangis. Sebetulnya, aksi pencurian itu
sempat dipergoki oleh Kartono (45), Satpam yang berjaga rumah di seberang
jalan. Menurutnya, ia sempat melihat ada dua orang berboncengan sepeda motor
mondar-mandir di depan toko mebel itu.
Karena tidak curiga, ia
mengaku sempat tidak mengawasi gerak gerik dari kedua orang itu. Beberapa saat
kemudian, ia sudah mengetahui jika salah satu dari orang tersebut sudah
mengendarai sepeda motor berjalan beriringan kearah barat. “Saya pikir kedua
orang itu mau membeli perabotan Mbak,” terangnya kepada korban.
Satpam itu menjelaskan,
kedua pelaku itu berboncengan mengendarai sepeda motor jenis Yamaha Vega warna
silver. Menurutnya, salah satu dari mereka mengenakan topi dan kaca mata hitam.
Ia baru sadar jika kedua orang tersebut adalah pelaku, setelah mengetahui
korban mengaku kehilangan sepeda motornya.
Pelaku tergolong nekat,
sebab tempat kejadian perkara (TKP) letaknya berdampingan dengan rumah salah
satu anggota Polisi yang bertugas di Polres Lumajang. “Saya heran dengan pelaku
sekarang Mas, sudah jelas-jelas jika itu adalah rumah Pak Polisi tapi ia malah
nekat beraksi,” timpal salah satu warga.
Sementara itu, korban mengaku jika sepeda
motornya itu baru saja di belinya dari seorang pedagang. Akibat aksi pencurian
itu, korban mengaku merugi jutaan rupiah. Ironisnya, korban enggan melaporkan
aksi pencurian itu karena dianggap percuma. “Percuma saya lapor Mas, toh
pelakunya sudah kabur,” ungkap pelaku. (cw6)