Lumajang, Memo
Juragan tebu bernama Netram (60), warga
Desa Gunung Pekel, RT 12, RW 03, Probolinggo, benar-benar bernasib apes.
Pasalnya,
selain belasan juta uangnya amblas dibawa kabur oleh 4 orang tak dikenal, korban juga terluka
parah di tangan dan di kepalanya akibat
di bacok pelaku yang di sinyalir gara-gara
persaingan bisnisnya.
Peristiwa in i terjadi di jalan Gunung
Tengu sekitar pukul 18.00 Wib kemarin malam, saat korban perjalanan pulang ke
rumahnya.
Menurut Solehan (35), keponakan korban,
malam itu korban sedang perjalan pulang menuju ke rumahnya dengan mengendarai
sepeda motor miliknya. Saat melewati area tebuan milik warga, tiba-tiba korban
di hadang 4 orang tak dikenal.
Tanpa banyak tanya, salah satu pelaku
langsung membacokkan sebuah celuritnya ke tangan korban. Mengetahui dirinya di
bacok, spontan menangkisnya. Crassss...! Tangan korban terkoyak menganga dan nyaris
putus.
Tak cukup di situ, karena motornya juga
tak segera di serahkan, pelaku terus membabatkan celuritnya beberapa kali ke
tubuh korban. Namun, selalu tak mengenai sasaran. Tanpa di sadari, saat korban berusaha
kabur sambil memegangi tangannya yang terluka. Tanpa di sadari sabetan celurit
kembali melukai korban.
Crasss....! Kepala korban juga terkoyak,
darah segar semakin banyak keluar. Beberapa saat kemudian, korban ambruk ke
tanah. Melihat korban ambruk, salah satu pelaku terus mengambil sepeda motor
milik korban dan terus kabur.
“Carok tak imbang terjadi pak. Meskipun
paman saya sudah luka di tangan, paman saya tetap mempertahankan sepeda motornya. Motor di bawa kabur pelaku
setelah paman ambruk setelah terkena bacokan kedua,” Tutur Solehan
Beruntung, korban segera di temukan
warga yang kebetulan melintas di jalan itu. Melihat korban tergeletak di tengah
jalan dan terus merintih kesakitan, warga pun terus membopong korban ke
Puskesmas terdekat.
Karena kondisi tubuh korban sangat
lemas, apalagi luka yang di alaminya tergolong parah. Usai mendapat perawatan
pihak medis Puskesmas, korban terus di rujuk ke Rumah Sakit Dr Haryoto
Lumajang.
“Saya melihat korban tergeletak di
tengah jalan dengan kondisi luka parah ditangan dan di telinga,meskipun mandi
darah saya bersama kerabat terus
membopong korban ke puskesmas,” aku Tomar tetangga korban.
Menyikapi hal itu Kapolsek Ranuyoso AKP.
Sariyun saat dikonfirmasi Memo mengatakan, jajarannya terus mendatangi lokasi kejadian dan terus melakukan olah
Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Setelah menghimpun keterangan dari beberapa saksi, dirinya kembali
memeperhatikan batas-batas wilayah. Ternyata TKP itu ikut Tegal Siwalan,
Probolinggo, malam itu terus menghubungi Polsek Tegal Siwalan.
“Meskipun hanya dua
meter jaraknya, tetapi TKP itu tetap ikut Tegal Siwalan Probolinggo.”Proses
selanjutnya saya serahkan ke Mapolsek Tegal siwalan Probolinggo mas. Hanya saja
saya tetap selalu berkoordinasi dan membantunya.” Pungkasnya. (cw7)