Blaarr...! Bom Meledak di Kantor Travel, Pungky Ditangkap Timsus



Lumajang, Memo
Doarrr.....! terjadi ledakan keras yang diduga dari sebuah bom, berasal dari dalam kantor penjualan tiket bus dan pesawat milik biro perjalanan PT. Arifin Sidayu yang beralamat di jalan Raya Desa/Kecamatan Senduro benar-benar membuat warga desa setempat geger.
Selain lokasi ledakan itu hanya berjarak sekitar 100 meter dengan Polsek Senduro, ledakan itu terjadi di saat petugas sedang sibuk melakukan pengamanan  pasca pesta demokrasi pemilukada Lumajang yang baru selesai di laksanakan beberapa hari kemarin.
Peristiwa yang membuat warga dan petu
gas kelimpungan, terjadi pada Sabtu (1/6) sekitar pukul 09.00 Wib, saat warga sedang sibuk melakukan aktifitasnya.
Tofa (38), pemilik toko sembako depan kantor penjualan tiket perjalanan milik PT. Arifin Sidayu kepada sejumlah wartawan mengatakan, pagi itu dirinya berada di garasi sedang memanasi mesin kendaraannnya.
Beberapa saat kemudian, mendengar suara ledakan keras seperti mercon besar meledak. Doar.....! “Pokoknya suara ledakan itu keras sekali mas, seperti suara mercon berukuran besar meledak. Kalau boleh saya mengatakan, serti bom mas,” terang Tofa penasaran.
Merasa penasaran dan ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi, ia mematikan mesin kendaraannya dan lari menuju ke Kantor penjualan tiket depan rukonya. Disana, ternyata puluhan warga sudah memadati kantor penjualan tiket.
Belum sempat masuk ke dalam kantor itu, dirinya bersama puluhan warga yang lain melihat seorang lelaki muda kurus bertato keluar dengan tergesa-gesa menuju ke sepeda motornya dan kemudian pergi.
Namun sebelum dia pergi, dirinya sempat bertanya. “Apa yang meledak mas, kok suaranya lantang sekali,” tanya Tofa. Sambil menghidupkan mesin motornya, dia  menjawab. “Aki korsleting dan meledak,” Jawabnya dan terus pergi.
“Saya melihat dia keluar terburu-buru mas, saking terburu-burunya dia hampir jatuh  dan nyaris menabrak  motor warga yang di parkir di tepi jalan. Pokoknya, saya melihat gelagatnya sangat mencurigakan mas,” kata Tofa.
Entah siapa yang memprovokasi, tiba-tiba puluhan warga terus masuk kedalam kantor penjualan tiket mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Warga terus mengacak-acak seluruh isi dalam kantor.
“Melihat warga rame-rema masuk kedalam kantor tu, saya juga ikut masuk mas. Saya bersama warga melihat banyak paku  bertebaran di lantai dan menancap di dinding tembok, sebuah kaleng berisi baterai lengkap dengan kabel serta kepulasan asap seperti bau belerang mas,” aku Tofa lagi.
Parahnya lagi, di dalam kantor itu dirinya bersama warga melihat sebuah kaleng berukuran sama yang di dalamnya juga ada baterai dan lengkap dengan kabel. Namun, masih belum meledak.
Beruntung, jajaran petugas Polsek Senduro segera tiba dan langsung mengamankan  lokasi. Setengah jam kemudian, tim identifikasi Polres Lumajang tiba dan langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“Mulai di beri police line itu, warga tak di perbolehkan mendekat ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan di jaga ketat  oleh petugas mas,” pungkasnya
Wakapolres Lumajang Kompol Andy Arisandi saat di konfirmasi sejumlah wartawan mengatakan, saat ini Tempat Kejadian Perkara (TKP) di setirilkan oleh Tim Gegana Polda Jatim.
“ Tim gegana telah mengamankan sebuah kaleng rakitan berukuran sedang, lengkap dengan baterai dan kabel menempel. Di samping itu beberapa serbuk kimia yang di duga bahan peledak juga di amankan,” Ungkap Andy
Lebih jauh Andy menjelaskan, tekait dengan ledakan yang diduga sebuah bom, Polres Lumajang telah membentuk tim khusus untuk menangani kasus tersebut dengan dibantu Tim Gegana Polda Jatim.
“Peristiwa ini masih dalam lidik, jadi mohon jangan kaitkan dengan Teroris apalagi pemilukada Lumajang. Ini masih sebatas dugaan, jika yang meledak itu rakitan bom. ” katanya lagi .
18 jam kemudian, Tim Khusus Polres Lumajang dengan kecakapannya berhasil mengamankan seorang pemuda bernama Pungki warga Gresik dengan di bantu kerabat pelaku yang berada di Pasuruan.
Kemudian Pungki di boyong ke Mapolres Lumajang untuk di lakukan pemeriksaan lebih lanjut seputaran meledaknya sebuah bom mini di sebuah kantor penjualan tiket bus dan pesawat di biro perjalanan milik PT. Arifin Sidayu di Senduro.
Wakapolres Lumajang Kompol Andy Arisandi menambahkan, Pungki di amankan petugas tim khusus Polres Lumajang setelah bekerja sama dengan salah satu kerabatnya. Itupun setelah keberadaan pelaku terkepung oleh petugas.
Di depan penyidik, Pungki mengakui semua perbuatannya. Hanya saja, dia menolak saat di tuduh sebagai anggota teroris yang selama ini cukup meresahkan masyarakat banyak, apalagi dengan meledaknya bom mini di Senduro itu.
 Menurut Pungki, dia bersama satu temannya yang saat ini berhasil kabur, sudah biasa merakit bom ikan itu. “Itu bom ikan pak, dan saya bukan anggota teroris,” kata Andy menirukan Pungki. 
Meskipun keterangan Pungki seperti itu, jajarannya terus mengembangkan kasus itu sehingga semuanya jelas dan terjawab. “Apakah itu benar-benar rakitan bom ikan atau bom untuk kejahatan lainnya. Kita masih terus dalami mas.” Pungkasnya (cw7)