Lumajang, Memo
Menjelang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang saat ini
masih dalam penggodokan antara pemerintah Pusat dengan Dewan Perwakilan Rakyat
di Jakarta, masyarakat mulai dapat merasakan dampaknya.
Selain bensin mulai langka dan terus berkurang juga menjadi rebutan
antara pengguna kendaraan baik roda dua maupun roda empat dengan
para pedagang yang membawa
jerigen bahkan membawa drum.
Parahnya lagi, sejak sebulan terakhir ini stok BBM di masing-masing
SPBU di Lumajang tetap seperti biasa dan tidak pernah kekurangan. Bahkan
dinilai lebih-lebih.
Bahrul Ulum (40), warga Desa Banyuputih Kidul, Kecamatan Jatiroto, salah satu
pengguna kendaraan roda empat yang ketergantungan terhadap bahan bakar bensin
kepada sejumlah wartawan mengatakan, sejak
3 hari kemarin ketika hendak mengisi bahan bakar bensin untuk
kendaraannya mulai kesulitan.
Dirinya kembali harus mengikuti antrian, terkadang saat giliran
dirinya BBM nya habis. Dengan perasaan sedikit marah, dirinya harus pergi ke SPBU
lain semata-mata ingin mendapatkan bahan bakar kendaraannya.
“Sebenarnya stok BBM di masing-masing SPBU di Lumajang itu tidak kurang dan tidak langka. Hanya saja
para pedagang yang terus menerus terus membeli dengan menggunakan jerigen
maupun drum itu tidak di jual, melainkan di duga di timbun. Terbukti bensin
eceran di desa-desa sejak 3 hari kemarin
sudah di dapat,” ungkap Bahrul
Sahal warga Desa sentul, Kecamatan Sumbersuko, menambahkan, sejak
akan di naikkan harga BBM para pedagang bensin eceran berbagai cara untuk
mendapatkan bensin sebanyak-banyaknya untuk di jual kembali.
Seperti menggunakan jerigen ataupun tangki kendaraan miliknya di
polteng dan kemudian teris pulang untuk di simpan di kios miliknya. Setelah
kembali kosong para pedagang tersebut kembali membeli bensin dengan jumlah yang
sama pada SPBU di lain tempat.
“ Yang jelas BBBM itu tidak kurang dan tidak langka, selama para
pedagang tidak melakukan cara seperti. Saya juga menduga bahwa para pedagang
bensin ceceran sudah melakukan penimbunan bahan bakar bensin,” tutur Sahal
Semnetara itu Wakapolres
Lumajang Kompol Andy Arisandi saat dikomfirmasi seputaran naiknya harga BBM
mengatakan,. Pihaknya sejak beberapa hari yang lalu sudah menurunkan tim khusus
di lapangan baik yang berpakain preman maupun berpakaina seragam dinas.
Dengan tujuan anggota tersebut selain untuk melakukan pengemanan
juga membantu petugas SPBU jika terjadi antrian. Yang tak kalah pentingnya,
petugas yang berpakaian preman di tugaskan untuk mendata dan melakukan pengawasan
terhadap pedagang eceran.
“Hal ini sengaja di lakukan selain
mengantisipasi terjadinya antrian kendaraan yang tidak teratur di SPBU juga
untuk mengantisipasi terjadinya penimbunan BBM oleh para pedagang eceran.”
Ungkap Kompol Andy (cw7)