Waspada Longsor Jalur Piket Nol


Lumajang, Memo
            Jalur lintas selatan yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dan Malang belum sepenuhnya terbebas dari bahaya longsor. Apalagi dengan adanya curah hujan yang masih tinggi di kaki Gunung Semeru menambah kerawanan jalur tersebut.
            Kendati beberapa kali terjadi longsor, baik berupa m,ateraial bebatuan ataupun tanah liat. Para penggunajalan tidak sedikitpunpun volumenya menurun. Untuk itulah, baik aparat kepolisian dan BPBD juga SAR menghimbau agar pengguna jalan ekstra waspada saat melintas dijalur tersebut.
            Selama musim hujan sekarang ini, sudah berkali-kali terjadi ongsor di beberapa titik. Untungnya, longsor yang terjadi berkali-kali dalam waktu yang berbeda tersebut, tidak sampai memakan korban jiwa.
            Meski jalur sempat diwarnai kemacetan. Pihak kepolisian dan BPBD dibantu tim SAR dengan cepat melakukan pembersihan. Dengan begitu para penggunajalan tidak terlalu lama teranggu perjalanannya.
            Longsor yang terjadi beberapa hari yang lalu berada di Kilometer 56 arah Turen-Malang kawasan perbukitan Piket Nol di Kecamatan Pronojiwo-Candipuro. Informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Longsor tanah disertai 2 buah batu berdiameter 1 meter dan akar pohon. Kejadian longsor jam 05.00 WIB, tidak ada korban jiwa.
Tanah longsor disertai bebatuan menyebabkan lalu lintas  Malang-Lumajang dibuka tutup karena menutup bahu jalan. "Alhamdulillah bisa segera teratasi,” kata Kepala BPBD Lumajang, Rochani kala itu.
BPBD Lumajang mengakui kawasan piketnol kerap longsor di saat hujan menguyur. Titik longsor sebanyak 14 tempat, tetapi skalanya ada yang besar dan kecil. "Titik rawan antara jembatan perak sampai piket nol," tambahnya.
Atas sejumlah bencana yang terjadi di Lumajang dalam musim hujan saat ini, Forum Jurnalis Peduli Bencana (Forpena) memberi apresiasi atas kecepatan dalam tanggap darurat oleh BPBD Lumajang.
Ulum Subektian, bidang Advokasi Forpena Korwil Lumajang, mengatakan, kecepatan dalam bertindak dalam penanganan bencana harus lebih ditingkatkan lagi oleh BPBD. Dengan begitu, kinerja BPBD kedepan akan semakin baik lagi.
Dari sudut pandang Forpena, BPBD sejak pertama kali dibentuk hingga sekarang terus memperlihatkan prestasi dan pelayanan cepatnya kepada masyarakat. “Banyak apresiasi positif yang kita serap dari masyarakat untuk BPBD,” katanya.(ami)