Lumajang, Memo
Ratusan umat Hindu dari beberapa Desa di Kabupaten
Lumajang Senin (11/3) sekitar pukul 20.00 Wib berduyun-duyun memadati Pura
Mandagiri Semeru Agung, Senduro, kehadirannya tak ada lain untuk melaksanakan
upacara Gunungan atau lebih dikenal
dengan upacara pembakaran ogoh-ogoh.
Upacara ogoh-ogoh
ini merupakan puncak acara menjelang Hari Raya Nyepi bagi umat Hindu.
Puluhan ogoh-ogoh yang sudah berbaris di depan Pura Mandagiri Semeru Agung
sekitar pukul 19.30 Wib akhirnya diberangkatkan oleh salah satu sesepuh umat
Hindu setempat menuju ke Ireng-Ireng Dusun Genjtono, Desa Jambekumbu, Kecamatan
Pasrujambe, sejauh sekitar 4 kilo meter, dimana Ireng-Ireng tersebut merupakan titik sakral tempat pembakaran
ogoh-ogoh secara turun menurun.
Ogoh-ogoh
dikirap dan dikawal dengan aksi teatrikal oleh beberapa pemuka agama Hindu hingga menuju
tempat pembakaran. Setelah sampai di Ireng-Ireng sesepuh Agama Hindu langsung
melakukan prosesi pembakaran ogoh-ogoh.
“Upacara pembakaran ogoh-ogoh ini dilakukan bertujuan
agar semua ummat Hindu selalu mendapatkan kesuksesan dan dijauhkan dari segala
kesialan dalam kehidupannya,” Tutur Sariamat
Menurutnya, warna ogoh-ogoh yang terdiri dari empat
warna menyimbulkan unsur yang ada dibumi
ini. Warna putih artinya adalah udara, warna merah artinya api, warna hitam
artinya tanah sedang kuning artinya adalah air. “Semua harapan manusia berada
pada empat unsur warna itu mas,” kata Sariamat
Sekitar pukul 21.00 Wib sebelum acara prosesi
pembakaran ogoh-ogoh selesai, sesepuh umat hindu langsung menutup acara
tersebut dengan sebuah doa dengan
harapan, “Agar semua umat hindu yang berada didalam alam semesta diberi
kesuksesan dalam hdiupnya dan dijauhkan dari segala kesialan.” Tuturnya lagi.
Karena ribuan
masyarakat tumplek blek menyaksikan upacara ini, ratusan personil gabungan yang
terdiri dari jajaran Mapolres Lumajang, TNI AD, POL PP, serta PMK di kerahkan untuk melakukan pengamanan upacara ogoh-ogoh di Pura
Mandigiri Semeru Agung, Senduro.
Menurut Kompol Enu Sasmonang saat dikonfirmasi Memo
usai apel dilapangan Kecamatan Senduro mengatakan, pihaknya melaksanakan
perintah pimpinan dalam melakukan pengamanan pada upacara pembakaran ogoh-ogoh
ummat Hindu menjelang Hari Raya Nyepi.
Sebanyak 152 personil gabungan ini di siagakan di
semua titik sesuai dengan pos masing-masing. Pengamanan ini terbagi menjadi
dua, pengamanan secara terbuka dan pengamanan secara tertutup.
Untuk memperlancar jalannya upacara pembakaran
ogoh-ogoh ini, pihaknya terpaksa menutup akses jalan ditiga titik diantaranya
jalan Dusun Ambon, Desa Jambekumbu, Kecamatan Pasrujambe, Jalan Dusun Tempuran
Desa/Kecamatan Senduro, serta Desa
Kandang Tepus, Kecamatan Senduro.
Tiga ruas jalan tersebut ditutup mulai dari pukul
19.30 - 21.00 Wib, bagi kendaraaan yang
hendak melintas di tiga jalur ini terpaksa dialihkan sementara melalui jalan
alternatif yang disiapkan dengan
mendapat pengawalan dari petugas sehingga keamanan terjamin.
“Dengan
pengamanan extra ini, saya berharap agar saudara kita umat Hindu bisa melakukan
upacara pembakaran ogoh-ogoh dengan aman, nyaman, dan lancar.” Tutur Enu
Sasmonang Kabag Ops Polres Lumajang. (cw7)