Massa Tolak PP 109 Tembakau, Tumben, Bupati Temui Pengunjuk Rasa



Lumajang, Memo
Ada yang janggal dan penuh teka-teki pada unjuk rasa  ratusan petani, yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Lumajang kemarin pagi. Jika pada demo-demo sebelumnya, Bupati Lumajang Sjahrazad Masdar terkesan enggan menemui para pendemo. Namun tidak pada acara demo petani tembakau kemarin.
Selain APTI, saat itu juga ada KNPK (Koalisi Nasional Penyelamat Kretek) mengelar aksi demo damai ke Kantor Pemkab, Jl. Alun-alun Utara, Kamis (14/3). Pendemo saat itu menolak Peraturan Pemerintah (PP) No. 109 tahun 2012 yang dianggap membunuh petani tembakau dan berpihak pada kepentingan asing dari pada rakyat Indonesia. Jika tuntutan tidak dilakukan, petani tembakau akan menolak dan memboikot membayar pajak.
"PP anti tembakau tidak memihak pada petani," kata Panel Barus, Pengurus KNPK pusat yang turun langsung ke Lumajang. Dia mengatakan, PP anti tembakau adopsi dari FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) yang lebih mementingkan industri rokok asing. Sehingga petani dan stakeholder tembakau lokal serta Nasional akan terbunuh, karena mementingkan tembakau impor.
Bahkan dengan semangatnya, Sjahrazad Masdar rela menaiki bak samping truk yang membawa sound system itu untuk menyampaikan dukungannya. Dengan antusias dan menggebu-gebu, Sjahrazad menyampaikan dukungannya untuk menolak PP No.109 tahun 2012.
Dalam orasinya ia mengatakan, bahwa lima belas menit yang lalu, sebelum pihaknya menerima perwakilan dari pengunjuk rasa, ia telah menelpon Pak De Karwo, Gubernur Jawa Timur tentang kedatangan sekitar seribu petani tembakau  yang ngluruk ke Kantor Pemkab.
Menurutnya, dalam percakapannya dengan Pak De Karwo via telepon. ia meminta petunjuk tentang kedatangan ribuan pengunjuk rasa tersebut yang menolak tentang disahkannya PP No. 109 yang dianggap sebagai pesanan asing.
“Alhamdulillah ternyata Pak De juga mendukung tentang penolakkan tersebut,” terang Sjahrazad kepada para pendemo pagi itu. Dikatakan lagi, seharusnya pemerintah perlu merevisi atau menggodok ulang tentang Peraturan Pemerintah (PP) No. 109 tahun 2012 yang dianggap tidak berpihak kepada petani tembakau.
Sesaat setelah itu, aksi demo akhirnya berakhir. Massa berjalan menuju kearah alun-alun barat. Ada beberapa pendemo memasang sepanduk atas nama IPTI Lumajang yang inti tulisannya memberi dukungan kepada pasangan Incumbent. “Ini demo tapi sepanduknya kok seperti itu,” kata salah satu warga di depan kantor Pemkab. 
Tumben naik bak truk hanya untuk berpidato menyakinkan pendemo.  Padahal, sebelumnya ia adalah orang yang paling alergi dengan demo,” cetusnya lagi sambil tertawa kecil lalu pergi mengendarai sepeda motornya.(cw6)