Lumajang, Memo
Sepak terjang yang dilakukan salah satu komplotan maling sapi yang bernama
M. Sanuri (19), warga Desa Merakan, Kecamatan Padang, yang saat ini sudah
mendekam di sel tahanan Mapolsek Kedungjajang, hingga saat ini terus
dikembangkan oleh jajaran Unit Reskrim Mapolsek Kedungjajang.
Kapolsek Kedungjajang AKP. Dodik
Suwarno saat dikonfirmasi Memo mengatakan, setelah dikembangkan ternyata M.
Sanuri komplotan maling sapi tersebut secara terpisah dari teman-temannya masih
ada 3 TKP lagi.
Diantaranya M. Sanuri telah melakukan pencurian sepeda motor honda tiger
milik warga Temotan saat di parkir ditepi jalan sebelah sawah korban di Desa
Kertosari, Kecamatan Pasrujambe. Setelah itu dia juga telah melakukan pencurian
sepeda motor yamaha mio milik warga saat diparkir diseputaran stadion Lumajang.
Dan yang terakhir, M. Sanuri satu hari sebelum kejadian tertangkap massa,
dia melakukan pencurian seekor sapi milik tetangganya di Desa Merakan,
Kecamatan padang.
“Sanuri mengakui semua perbuatannya, bahkan saat dilakukan pemeriksaan
didepan penyidik dia tak malu-malu mengatakan dia nekat melakukan aksi seperti
ini karena tuntutan hidup,” ungkap Dodik
Sebelumnya, M. Sanuri (19), warda Desa Merakan, Kecamatan padang, bersama
dua temannya lagi bernama Tik’an (25), warga Desa Jatisari, Kecamatan Kedungjajang,
dan Rudi (23), warga Desa Benci, Kecamatan Kedungjajang, ditangkap
massa setelah diketahui mencuri seekor sapi seekor sapi berwarna putih milik Abdul Rokhim
(32), warga Dusun Darungan, Desa Krasak, Kecamatan Kedungjajang, pada Senin (28/1) sekitar pukul 02.30 Wib di area tebu
milik warga.
Menurut
Nur Kholis (35), warga setempat kepada Memo mengatakan, saat itu ia
baru saja pulang dari rumah temannya dengan mengendarai sepeda motor. Ditengah
perjalanan, ia sempat menghentikan laju motornya setelah dari kejauhan melihat
beberapa orang bersenjatakan celurit sedang membawa seekor sapi berwarna putih
menuju ke jalan yang sama.
“Saya melihat pelaku yang berjumlah 5 orang
bersenjatan celurit keluar dari jalan setapak di area tebu milik warga
dengan membawa seekor sapi,” katanya.
Setelah
pelaku sudah melintas dihadapannya, ia terus menghubungi beberapa warga
setempat dan kemudian dilanjutkan ke Mapolsek Kedungjajang. Beberapa saat
kemudian,
warga satu persatu mulai berdatangan dan berkumpul di ujung jalan.
Warga dengan kompak seketika itu terus menangkap
pelaku, saat penangkapan dilakukan awalnya warga mendapat perlawanan dari
pelaku. Berkat kekompakan dan keberanian warga, beberapa saat kemudian 3 pelaku berhasil
ditangkap. Seketika itu 3 pelaku menjadi bulan-bulanan warga.(cw7)