Ombak 5 Meter Hajar Truk Pasir, Gardan Patah, Terjebak di Lautan Pasir



Lumajang, Memo
Truk warna kuning Nopol N 8805 UY, yang dikemudikan Indra (40) warga Desa Bago, Kecamatan pasirian, diterjang ombak setinggi 5 meter. Akibatnya, truk sarat muatan pasir,mengalami kerusakan pada  gardan roda bagian belakang hingga patah. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini. Namun aktifitas penambangan pasir disepanjang pantai itu lumpuh total.
Peristiwa itu terjadi pada Selasa (25/2) Siang, sekitar pukul 10.00 Wib, di Pantai Bambang, Desa Bago, Kecamatan Pasirian. Menurut Indra, seperti biasa  setiap harinya ia melintas dibibir pantai untuk mengambil pasir besi yang ada di dekat pantai.
Saat itu ombak dilaut sedang tidak bersahaja. Bahkan, ketinggian ombak mencapai 5 meter. Ketika kembali dengan mengangkut pasir, tiba-tiba truk itu berhenti di jalan. Bersamaan, dari arah samping ada ombak besar menghantam body truk tersebut.
Akibatnya, keempat roda truk itu berlahan mulai menancap dipasir. Karena dipaksakan jalan, akhirnya gardan truk bagian belakang patah. Sehingga truknya tidak bisa berjalan. “Saat saya paksakan jalan, as gardannya langsung patah,” terang Indra.
Mengetahui gardan truknya patah, sepontan Indra teriak-teriak minta tolong kepada temannya yang tak jauh dari tempat kejadian. Beberapa teman korban akhirnya berdatangan untuk memberi pertolongan dengan mendorong bak truk itu dari belakang.
Namun karena keempat rodanya menancap pada pasir membuat truk tetap tidak bisa berjalan. Akhirnya, para penambang pasir juga ikut memberi pertolongan dengan cara menurunkan pasir yang ada di bak truk naas itu.
Peristiwa ini membuat truk-truk lain yang akan mengangkut pasir akhirnya tidak berani melintas di jalan itu. Mereka lebih memilih menjauhkan truknya dari bibir pantai. “Dari pada truk saya jadi korban selanjutnya, lebih baik saya libur saja,” terang Samsul (45) salah satu pengemudi truk lain.
Hingga berita ini ditulis, warga belum bisa mengevakuasi truk tersebut. Bahkan, sesekali ombak besar datang dan menghantam truk yang naas itu. Sehingga badan truk makin tenggelam di dasar pasir.  Mengetahui hal ini, warga lebih memilih menjauh dari bibir pantai karena takut terkena hempasan ombak.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu, namun kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Akibat dari cuaca yang sedang tidak bersahaja itu, aktifitas penambangan pasir lumpuh total. Para sopir lebih memilih memarkirkan kendaraanya jauh dari bibir pantai.
Selanjutnya, pemilik truk rencananya akan mendatangkan alat berat untuk menarik truk yang naas itu dari tempatnya. “Kami menunggu cuaca mulai membaik untuk bisa menarik truk saya yang terperosok,” terang Indra. (cw6)