Jalur Pendakian Semeru Masih Ditutup


Lumajang Memo
            Pendakian Gunung Semeru Lumajang, hingga kini masih ditutup oleh Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Penutupan ini tidak lain karena kawasan tersebut masih dianggap berbahaya bagi pendaki dan wisatawan lainnya.
            Kepala TNBTS Ayu Dewi Utari, mengatakan, sejak beberapa bulan yang lalu, saat curah hujan mulai tinggi, TNBTS akhirnya menutup total jaluir pendakian gunung semeru. Pasalnya, selain curah hujan yang tinggi, cuaca saat itu dianggap cukup ekstrim dan membahayakan keselamata pendaki.
            Adanya cuaca ekstrem tersebut, awalnya Dewi mendapat laporan dari wisatawan yang naik dan akhirnya turun karena angin kencang dan hujan cukup lebat. “Kabut juga tebal, sehingga batas pandangan mata terganggu,” katanya.
Memang dijadwalkan, pada 25 Maret yang akan datang, jalur pendakian akan kembali dibuka. Namun, saat itu Dewi mengaku jika dalam perjalanannya ternyata cuaca tidak lagi ekstrim, maka jalur akan dibuka meski sebelum tanggal 25.
Nyatanya hingga kemarin, kondisi jalur pendakian masih belum berubah. bahkan kata Dewi, beberapa waktu yang lalu, area Ranu pane  dilanda banjir. “Masih kita tutup, kemarin saja di Ranupane ada banjir,” katanya.
Diketahui, Gunung Semeru adalah gunung tertinggi dipulau Jawa. Eksotika alam dari gunung semeru selama ini banyak mendorong ratusan wisatawan datang untuk melakukan pendakian.
Kini para wisatawan yang kebanyakan datang dari luar kota, harus menguruangkan niatnya untuk melakukan pendakian. Karena dikhawatirkan kondisi alam bisa membahayakan wisatawan, akhirnya TNBT menutup kawasan pendakian Gunung Sememru hingga 25 Maret mendatang.
Kondisi lereng semeru memang kurang bersahabat akhir-akhir ini, seperti pada jalur selatan menuju ke Malang. Beberapa kali dititik kawasan piket nol terjadi longsor. Curah hujan yang tinggi memuat ttebing yang kondisinya labil akhirnya runtuh.
Material longsor tidak hanya berupa tanah, namun beberapa kali longsor, sempat meruntuhkan bebatuan besar dan akhirnya menutupi jalan, Tak pelak, kondisi ini akhirnya menggagu arus lalu lintas hingga beberapa saat.
Seperti pernyataan dari kepala badan penaggulangan bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Rochani, beberapa waktu yang lalu, ia meminta pada penggunajalan yang melewati jalur tersebut harus ekstra waspada. Meski selama beberapa kali longsor tidak memakan korban jiwa, tapi Rochani tetap meminta agara masyarakat waspada.(ami)