Lumajang, Memo
Warga
Desa Dawuhan Lor, Kecamatan Sukodono, geger. Pasalnya, Dwi Andini (2,5), bocah
lucu anak semata wayang dari pasangan suami istri bernama Hedro (30) dan Ina
(28), warga jalan Dieng, Desa Dawuhan Lor, Kecamatan Sukodono, ditemukan tewas
mengambang di dam sungai belakang
rumahnya.
Mengetahui
anaknya tewas, Ina ibu kandung korban dan kerabat keluarganya menangis histeris. Tak lama kemudian Ibu korban pingsan tak sadarkan diri. Saat
itu rumah korban yang awalnya sepi,
menjadi ramai setelah diwarnai isak tangis dari kerabat juga tetangga
korban.
Peristiwa
yang menggegerkan masyarakat ini terjadi pada Sabtu (23/2) sekitar pukul 16.00
Wib kemarin sore, di dam sungai belakang rumahnya
Data
Memo mengatakan, sore itu korban yang
mulai bisa berjalan dengan merangkak ini sedang bermain dengan beberapa
temannya diteras depan rumahnya dengan ditemani oleh ibu korban.
Saat
korban asik bermain dengan
teman-temannya, beberapa kali korban meminta susu. Tanpa pikir panjang, Ina
orang tua korban terus meninggalkan korban bermain dengan beberapa temannya
masuk kedalam rumahnya untuk membuatkan susu
korban.
Saat
Ina sedang memasak air hendak membuat susu, beberapa saat kemudian ia mendengar teriakan teman-teman korban. Jika
Andini jatuh kedalam sungai. “Tante-tante,
Andin jatuh ke dalam sungai.” Ujar Misnarji kerabat korban menirukan omongan teman-teman
korban.
Mendengar teriakan seperti itu, Ina terus lari
keluar rumah mencari anaknya. Ternyata, setelah sampai diteras rumahnya, ia tidak
mendapati anaknya, sedang teman- temannya terlihat berada di lorong tengah
sebelah dam sungai belakang rumahnya.
Melihat korban tidak ada, spontan Ina
berteriak histeris. Teriakannya membuat kerabat dan tetangga kanan-kiri sebelah
rumahnya berdatangan kerumahnya, selain hendak memberikan pertolongan juga
ingin memastikan apa sebenarnya yang telah terjadi.
Setelah
mendengar penjelasan Ina, jika Andini anak hilang menurut teman-temannya
terjatuh kedam sungai belakang rumahnya.
Warga yang sudah berkumpul dihalaman rumah Ina, terus berpencar hendak
melakukan pencarian terhadap korban disepanjang dam sungai belakang rumahnya.
Tetapi
sebelum melakukan pencarian, kerabat korban menghubungi Kades setempat dan
dilanjutkan ke Mapolsek Sukodono. “Saya terus menghubungi pak Andik Rohman
Kades setempat dan dilanjutkan ke
Mapolsek Sukodono.” Tutur Misnarji kerabat korban
Tak
lama kemudian, waktu hampir bersamaan Kades setempat dan beberapa petugas dari
Mapolsek Sukodono tiba dirumah korban. Usai mendengar cerita keluarga korban,
terus bergabung bersama warga untuk
melakukan pencarian terhadap korban.
Upaya
pencarian terhadap korban disepanjang dam sungai terus dilakukan, ternyata
upaya dan semangat warga tidak sia-sia. Sejam kemudian, warga berhasil menemukan
korban di ujung dam sungai.
Andik
Rohman Kades setempat saat ditemui Memo mengatakan, korban ditemukan tewas mengambang
di dam sungai ujung Timur sekitar 500 meter dari rumah korban. “Saya bersama
warga yang dibantu oleh petugas dari Mapolsek Sukodono menemukan korban sudah
tewas dalam kondisi mengambang diatas air.” Ujar Andik Rohman.
Takut terjadi masalah dibelakang hari nanti,
dengan kesepakatan bersama antara pihak keluarga, pihak kepolisian Mapolsek
Sukodono serta pemerintah Desa setempat ahirnya korban terus dilarikan ke Rumah
Sakit Wijaya Kusuma untuk dilakukan visum dokter dengan menggunakan mobil
patroli.
Hasil visum yang dilakukan oleh tim dokter Rumah
Sakit Wijaya Kusuma terhadap korban, bahwa diseluruh anggota tubuh korban,
tidak ditemukan tanda-tanda adanya penganiayaan.“ Korban tewas, murni karena
tenggelam ke sungai.” pungkas Andik. (cw7)