Warga Ambil Paksa TKD Kedawung


Lumajang, Memo
Akhirnya keputusan Musyawarah Desa (Musdes) Desa Kedawung, Kecamatan Padang, pada tanggal 27 Desember 2012, yang lalu. Sunarto mantan kepala desa setempat harus segera mengembalikan tanah kas desa (TKD) kepada desa, sayangnya saat itu  Sunarto tidak bisa menyampaiakn pertanggungjawabannya.
Musdes sat itu juga di hadiri oleh jajaran Muspika, BPD, LKMD, RT, RW, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan kader PKK. Justru yang terjadi, tanah khas desa seluas 14 hektar tersebut malah di sewakan lagi selama satu tahun atau hingga akhir tahun 2013.
warga saat memasang bor pengambilan paksa TKD
Saat ini, tanah tersebut oleh penyewa ditanami tebu. Bahkan akibat Mbalelonya mantan kades tak segera mengembalikan TDK. Kemarin pagi, Minggu (6/1) ratusan warga mengambil paksa TKD tersebut.
Tidak hanya TKD jatah kades saja yang di sewakan lagi, TKD jatah sekdes seluas 3 hektar juga di sewakan oleh Sunarto. Ini dilakukan oleh Sunarto sejak tahun 2009, itupun dilakukan tanpa sepengetahuan perangkat desa maupun masyarakat. Dan ini dilakukan untuk kepentingan pribadinya Sunarto.
Setelah di telusuri oleh warga, TKD jatah untuk Kaur Kesra seluas 1,5 hektar juga di sewakan oleh Sunarto sejak tahun 2009. Setelah dirinci, dari hasil menyewakan TKD tersebut, diperkirakan mantan Kades memperoleh uang sebesar Rp. 300 juta.
Upaya yang dilakukan oleh Pemerintahan desa di bawak kepemimpinan Muata (PJs), sudah seringkali melakukan upaya musyawarah. Bahkan Muata mengaku telah melakukan somasi kepada mantan kades tetapi tidak pernah di gubris.
Merasa kesal akan ulah mantan kades, puluhan warga terpaksa mengambil paksa TKD dan langsung digarap dan di rabuk. “Ini gerakan warga sendiri, dan mereka melakukan itu karena ada keputusan Musdes,” katanya.
Lebih jauh kata Muata, ia hanya menghormati hasil musdes, itupun untuk kepentingan masyarakat Desa Kedawung. “Ini untuk pembangunan desa, untuk bayar RT, RW, BPD, Guru Ngaji, membantu orang miskin serta kesejahteraan perangkat,” ujarnya lagi.
Mamil Sujoko ketua BPD mengatakan, pihaknya sudah seringkali menghormati dan menghargai mantan kades. Namun kata dia, selama ini justru mantan Kades yang tidak menunjukkan etikad baik kepada masyarakat maupun pemerintah desa. “Kita tidak pernah dihargai sdikitpun,”katanya.
Kloyong, salah satu tokoh kepemudaan mengatakan, sebenarnya jika mantan bisa pro aktif dengan pemerintah desa dan masyarakat, dirinya yakin tidak akan terjadi seperti ini. “Warga sudah geram ketika mantan tidak ada etikat baik,” katanya.
Sementara itu, Tauhid Camat Padang saat dikomfirmasi sejumlah awak media informasi sedang pulang kampung ke Madura.Sementara Sunarto, ketika hendak di wawancarai, salah satu keluarganya mengatakan jika ia masih istirahat.(ami/cw7)