Panwaskab Nyaris Kebobolan, Pelantikan Panwascam Ditunda


Lumajang, Memo
            Janji panitia pengawas pemilu Kabupaten Lumajang untuk melakukan pelantikan kepada 63 calon Panwascam, ternyata urung dilakukan. Ini tak lain karena ada persoalan serius yang harus diselesaikan, sebelum melakukan pelantikan.
Ketua Panwaslukab Lumajang Didik Almashudi
            Hal ini disampaikan oleh Didik Almashudi, ketua Panwaslukab Lumajang sepada sejumlah awak media, Jum’at siang (11/1). Katanya, lebih baik menunda daripada muncul persoalan di belakang hari.
            Sejauh ini persoalan yang ia anggap serius ialah keterlibatan peserta tes panwascam pada partai politik. Untuk itulah, ia berharap banyak masukan dari masyarakat maupun para jurnalis, ini agar ada koreksi sebelum ada pelantikan.
            Menurutnya, banyaknya tugas yang harus diselesaikan oleh tiga komisioner panwaslukab, membuat beberapa calon panwascam lolos dalam seleksi awal. “Kita terlalu sibuk dengan pekerjaan yang lain, sehingga lolos dalam pantauan kami,” katanya.
            Walaupun demiklian, ia memandang persoalan itu adalah persoalan serius yang ia sikapi bersama komisioner Panwas yang lain. Untuk itulah, hingga Jumat siang, penetapan siapa yang lolos dalam seleksi panwascam juga belum dilakukan.
            Pun demikian dengan rencana pelantikan yang sebelumnya di gembar-gemborkan bakal dilakukan pada hari ini, Sabtu (12/1). “Kita tunda dulu pelantikannya sampai semuanya selesai,” ujar Didik lagi.
            Padahal, ada sebagian undangan telah tersebar. Untuk itu, pihaknya akan segera melalukan ralat terkait undangan yang telah tersebar. “Gimana lagi, ya kita lakukan ralat,” pungkasnya.   
Persoalan seperti ini memang patut disayangkan. Sebab, tinggal selangkah lagi, anggota panwascam akan tersusupi oleh pengurus parpol. Tak sedikit masyarakat yang menyayangkan kejadian ini. “Kalau tidak ketemu, kan bisa lolos mereka,” kata Ulum Subektian sekjen pemuda pancasila Lumajang.
Sorotan tajam disampiakan oleh PP, menurutnya. Persoalan yang dihadapi oleh Panwaslukab adalah sesuatu yang dipandang serius. Sebab, panwas dibentuk sebagai lembaga independent pemantau pemilu.
Kalau nyaris tersusupi anggota parpol, katanya adalah sesuatu hal yang bisa dianggap sebagai pelajaran. Sehingga, kedepan ia meminta agar Panwaslukab lebih selektif lagi. “Saya minta lebih selektif, ini agar tidak terjadi komplain di masyarakat serta menjadi cemoohan publik,” katanya lagi.
Walaupun demikian, ia mendukung langkah panwaslukab mencoret para calon panwascam yang terindikasi terlibat dalam kepengurusan parpol. “Ini adalah sangsi administratif yang memang layak harus dilakukan oleh panwaslu, saya acungi jempol untuk sikap itu,” pungkas lelaki berambut gondrong ini.(ami)