Lumajang, Memo
Apes yang
dialami oleh Slamet (83), seorang kakek rentah yang tinggal di Dusun Krajan,
Desa Tempeh Tengah, kecamatan Tempeh. Pasalnya, lagi asyik duduk sambil
nulis-nulis diteras belakang rumahnya. Tiba-tiba, ia tertimbun tembok yang
sedang dibongkar. Akibat kejadian itu, korban tewas meskipun sempat dilarikan
ke Puskesmas Tempeh.
Lokasi tempat korban tertimbun tembok |
Jumat (4/01)
sore, sekitar pukul 15.30 Wib. di Dusun Krajan, Desa Tempeh Tengah, tepatnya di
selatan pertigaan Eks tugu Pancasila. Beberapa sumber mengatakan, sebelumnya di
samping rumah korban sudah ada pekerja bangunan yang sedang merobohkan
tembok bangunan lama.
Tempat tersebut rencananya
akan di bangun pertokoan. Ada sekitar sepuluh pekerja bangunan, mulai pagi
sedang membersihkan puing-puing sisa bangunan lama dan merobohkan sebagian
tembok yang masih berdiri. Sebetulnya, jarak rumah dan tembok yang roboh
tersebut hanya beberapa meter saja.
Namun, jarak
keduanya dibatasi oleh tembok rumah korban. Diduga mungkin korban tidak
menyangka jika tembok yang dirobohkan itu akan menimpa dirinya. Saat itu korban
sedang asyik duduk sambil nulis-nulis di meja. “Padahal korban sudah tahu jika
kami akan merobohkan tembok tersebut, tetapi malah dia seolah tidak menggubris
dan duduk di kursi,” terang salah satu pekerja kepada Memo.
Hal senada juga
disampaikan oleh Munakri (56), salah satu pekerja yang ikut merobohkan tembok. Sebetulnya tembok itu akan dirobohkan ke arah
barat. Namun, pada saat bagian bawah tembok itu dibobol, malah bagian atasnya
condong ke timur lalu roboh. “Padahal waktu itu korban sudah disuruh minggir
oleh salah satu anaknya,” terang Munakri.
Tak pelak,
sebagian tembok itu akhirnya roboh ke rumah korban dan menimpa korban yang saat itu sedang duduk di
kursi. Mendengar suara gemuruh oleh bunyi tembok yang roboh tersebut, keluarga
korban langsung berhamburan lari kebelakang rumah untuk menolong korban.
Saat itu, korban
hanya mengalami luka ringan pada bagian wajahnya yang diduga kena serpihan
asbes. Selanjutnya, korban langsung dilarikan ke puskesmas Tempeh. Sayanganya, ketika akan dirujuk ke Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Haryoto Lumajang, nyawa korban sudah tidak bisa
tertolong.
Namun, ketika
akan dilakukan otopsi pada jasad korban, semua pihak korban menolak dengan
alasan sudah mengiklaskan kepergian korban karena sudah berusia lanjut. Selanjutnya, jasad korban langsung dibawa ke
rumah duka, untuk dilakukan persiapan pemakamannya.
Sementara itu,
pihak Polsek Tempeh yang menangani musibah tersebut mengatakan, bahwa runtuhnya
tembok itu, akibat kondisinya sudah mulai rapuh dan tua. Sehingga, pada saat
dibobol bagian bawahnya yang bagian atas langsung roboh dan menimpa korban.
Kapolsek Tempeh, Eko Hariadi ketika dikonfirmasi
Memo, terkait kejadian tersebut menegaskan. Korban sudah berusia lanjut, jadi
pada saat ada pekerja sedang merobohkan tembok, malah ia enak-enakkan duduk
disampingnya. “Untuk Sementara, kami masih melakukan penyelidikan dan
keterangan dari beberapa saksi yang bekerja disitu,” tegas Eko. (cw6)