Jalan Rusak Berlubang Banyak Makan Korban


Lumajang, Memo
Peringatan bagi pengendara kendaraan roda 2 maupun roda 4, jika melewati sepanjang jalan Kecamatan Tempeh menuju Lumajang harus ekstra hati-hati. Sebab, jika tidak, mereka akan menjadi korban yang kesekian kalinya. Hal ini yang sering dikeluhkan oleh pengendara kendaraan bermotor, yang kerab melintas di jalan tersebut.
Jalan Tempeh - Lumajang
Hujan yang mulai turun setiap hari di wilayah Lumajang dan sekitarnya, membuat sepanjang jalan tersebut mulai rusak dan berlubang. Diduga kerusakan jalan itu, akibat kontruksi jalan yang tidak layak atau karena setiap harinya dilewati puluhan truk pasir yang melebihi tonase.
Apapun itu, pemerintah seharusnya cepat tanggap dengan kondisi jalan seperti itu. Sebab, tidak sedikit dari pengguna jalan yang terperosok pada kubangan jalan tersebut. Yang paling banyak menjadi korban adalah, pengendara kendaraan roda 2 atau sejenisnya. “Namun, dari korban-korban yang berjatuhan itu hanya mengeluh saja. Meskipun kakinya patah dan sepeda motornya rusak,” terang salah satu warga.
Keluhan yang sama juga dirasakan oleh Hasan Bisri (50), warga Desa Labruk Lor, Kecamatan Lumajang. Menurutnya, ia juga pernah terperosok pada kubangan jalan yang berisikan air dan mengakibatkan sepeda motornya rusak. “Pada malam hari saya tidak tahu kalau ada lubang didepan saya, sebab jika malam hari kondisi jalan juga gelap,” terangnya.
Sementara itu, menurut Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Kabupaten Lumajang, Suhariyoto ketika dikonfirmasi oleh Memo menjelaskan, pihaknya sudah mendapat laporan dari beberapa warga tentang kerusakan jalan tersebut. Recananya, pada bulan ini pihaknya akan melakukan perbaikan pada jalan yang rusak itu.
Menurutnya, perbaikan jalan itu tidak hanya pada jalan propinsi saja, tapi juga pada jalan-jalan rusak yang ada di masing-masing kecamatan di Kabupaten Lumajang. “Kami masih merinci jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan tersebut. Sebab, anggaran yang ada jumlahnya juga terbatas,” terang Suhariyoto.
Dikatakan lagi, kerusakan jalan itu dipicu oleh tidak adanya sarana pembuangan air yang ada di jalan aspal. Sehingga, pada saat hujan, air akan menggenang dan mengakibatkan kerusakan dan lubang pada jalan tersebut. “Rencananya, kami juga akan membuat draenase pada kanan kiri jalan. Sehingga pada saat  musim hujan seperti sekarang ini, air akan mengalir  dan tidak menggenang di tengah jalan,” pungkasnya. (cw6)