7 Pelaku Pengeroyokan Mangkir Dari Panggilan Polisi


Lumajang, Memo
Aksi pengeroyokan yang dilakukan oleh 7 pemuda tak dikenal terhadap pelajar kelas I Madrasah  Aliyah Nurut Tauhid, Desa Umbul, Kecamatan Kedungjajang, bernama Sofy Efendy (15), masih dalam penanganan Unit PPA Mapolres Lumajang.
Kanit PPA Bripka Sugiarto saat dikomfirmasi Memo melalui telepon selulernya mengatakan, kasus pengeroyokan itu masih dalam penanganannya. Setelah pihaknya mendapatkan laporan dari korban, seketika itu korban terus diperiksa untuk di dengar keterangannya. Seminggu kemudian, sejumlah saksi juga sudah di periksa untuk didengar keterangannya.
Berdasarkan keterangan korban dan sejumlah saksi itulah, jajarannya terus melakukan penyelidikan dan pengembangan terhadap kasus pengeroyokan tersebut. Sehingga, jajarannya bisa memastikan siapa pelaku yang sebenarnya, dan apa pemicunya.
Lebih jauh Sugiarto menjelaskan, dua minggu  kemarin pihaknya sudah melayangkan surat panggilan pertama terhadap pelaku dengan maksud untuk didengar keterangannya kaitan dengan kasus ini, tetapi pelaku tidak hadir tanpa ada alasan yang jelas. Namun, karena pelaku mangkir dan memperlambat proses pemeriksaan, pihaknya segera akan mengirimkan surat pemanggilan yang kedua.
“Saya telah melakukan pemeriksaan terhadap korban dan sejumlah saksi, dan 2 minggu kemarin juga telah memanggil pelaku namun tidak hadir. Rencananya, dalam minggu ini saya akan memanggil pelaku untuk kedua kalinya jika tetap mangkir, maka akan saya koordinasikan dengan Kasat.” Ungkap Sugiarto     
Perlu diketahui sebelumnya, siang itu  korban  pulang kerumahnya dengan mengendarai sepeda motor. Di tengah jalan,  tiba-tiba  di hadang oleh 7 pemuda tak dikenal. Ke tujuh pemuda  langsung menghajarnya dengan pukulan hingga pingsan. Akibatnya,  korban babak belur, mata bengkak dan memar di wajah.
 “Saya perjalanan pulang dari sekolah mengendarai sepeda motor, dicegat oleh 7 pemuda yang saya tidak mengenalnya dan langsung memukul saya. Saya kira mau minta tolong apa. Saya berhenti dan 7 pemuda itu menghampiri saya dan berkata, kamu namanya Sofi ya, dan kamu yang nantang Saiful.” Tegas Sofi.
Belum sempat menjawab, tiba – tiba 7 pemuda ini langsung menghajar korban. Merasa  tidak pernah bermusuhan dan salah faham dengan Saiful, ia berusaha  melawan. Karena tidak berimbang, korban  akhirnya babak belur hingga mata korban tak bisa melihatnya.”Saya melihat korban jadi bulan-bulanan 7 pemuda itu hingga mata kanannya bengkak kehitaman,” tegas Dedy.
Beruntung  ada  pengendara sepeda motor lewat, dan menolong korban. jika tidak, mungkin ia akan lebih parah lagi. Sofi tetap bersikukuh tidak pernah berselisih paham dengan Saiful.(cw7)