Rumah Kasun Terbakar



Lumajang, Memo
 Cara – gara nonton acara televisi semalam suntuk,  rumah seorang kasun nyaris ludes  terbakar. Nasib sial ini, dialami oleh korban bernama Suyon (50), warga Dusun Krajan, Desa Sarikemuning, Kecamatan Senduro.
Akibatnya, sebagian dapur ludes dilalap api. Hingga beberapa barang milik korban turut ludes. Peristiwa ini terjadi sekitar 04.00 WIB kemarin pagi.  
Dapur  rumah korban setelah dilalap api
Informasi yang berhasil dihimpun Memo mengatakan,  malam  itu korban lupa untuk mematikan api  di dalam dapur rumahnya, setelah   ia membuat kopi untuk persiapan  nonton acara wayang kulit di telivisi.
Usai nonton acara pagelaran wayang kulit di televisi, ia langsung tidur . Karena semalam suntuk korban nonton acara pegelaran wayang, akibatnya kor ban langsung tertidur pulas hingga lupa  kalau api yang masih hidup didalam dapur merambat kemana – mana.
Sekitar pukul 04.00 WIB menjelang waktu subuh, asap tebal keluar dalam dapur rumah korban melalui fentilasi serta celah – celah atap genteng dapur rumah korban.  Asap tebal tersebut tidak membuat korban bersama keluarga terbangun dari tidurnya.
Kepulan asap tebal kehitaman ini pertama kali diketahui oleh Tarip (50), kerabat korban. Kebetulan ia sedang berada didalam kandang  saat ia  sedang memberikan pakan sapi miliknya. Setelah selesai memberikan pakan terhadap dua ekor sapi miliknya, lantas ia keluar  menuju kekamar mandi mengambil wudhu’ untuk menunaikan sholat subuh.
Betapa kagetnya , ketika sampai dipintu kandang melihat asap tebal kehitaman mewarnai dapur rumah korban. Rasa penasaran dan takut terjadi sesuatu yang tidak diharapkan, seketika itu ia langsung berlari menuju halaman belakang rumah korban.
Sampai disana, ternyata kepulan asap  itu semakin menjadi, bahkan terlihat dinding dan pintu dapur mulai dilalap api.  Melihat kenyataan itu,  ia langsung menerobos masuk kedalam  dapur rumah korban.  “Sampai disitu, saya melihat api sudah merambat kepintu ke pintu, dan kedinding  yang terbuat dari kayu.” terangnyaTarip
Tanpa harus menunggu bantuan, saat itu juga ia terus mengambil air dan langsung menyiramnya sambil berteriak keras jika terjadi kebakaran
Terikan Tarip, membuat warga tetangga kanan kiri sebelah rumah korban berdatangan kerumah korban. Disana  warga senpat dibuat bingung dan panik, selain takut api menjelar kerumah warga juga bingung harus berbuat apa. Tanpa membuang waktu, puluhan warga langsung mencari air dan memadamkan  api yang semakin menjadi.  Warga mengambil air dengan cara bergotong royong  menggunakan alat seadanya, seperti timba, ember serta kantong plastik.
Suara warga  membuat korban bersama anggota keluarganya terbangun dari tidurnya,  kemudian  melihat keluar. Kaget bukan kepalang,  ketika  melihat halaman samping rumahnya sudah dipadati warga tetangga kanan kiri sedang sibuk memadamkan api.
 30 menit kemudian api berhasil dipadamkan. “Saya kaget ketika melihat keluar rumah, puluhan warga sibuk menyiram  kobaran api yang melalap dapur bagian samping.” Aku Suyon.
   Spontan saja, ia terus berlari menuju ke dapur rumahnya, hendak menyelamatkan barang – barang  yang berada didalamnya. Sampai disana,  ia melihat barang miliknya seperti lemari, kursi serta barang lainnya sudah  berada di halaman samping rumahnya diselamatkan warga. Namun, sebagian barang lainnya  ludes terrbakar oleh sijago merah.
Meskipun peristiwa ini cukup menggegerkan warga sekitarnya, namun tidak sampai menelan korban jiwa. Hanya saja membuat korban bersama anggota keluarganya sempat shok, teringat jika tida ada orang yang melihat saat api sudah menjadi.”(cw7)