Lumajang,
Memo
Meubel Sinar Agung, milik Amoek Sugianto
(50), yang beralamat di Jalan Hos Cokroaminoto, No 2, Kelurahan Tompokersan, Kecamatan Lumajang,
ludes dilalap si Jago Merah. Diduga api berasal dari tukang las yang bekerja
membuat etalase di gudang tengah. Akibat kebakaran itu, korban mengalami
kerugian sekitar 1 Milyard.
Kondisi Meubel yang terbakar |
Peristiwa kebakaran itu terjadi pada
Kamis (22/11) siang, sekitar pukul 11.30 Wib, api berasal dari gudang tengah
yang ada di toko tersebut. Menurut beberapa sumber yang berhasil dihimpun oleh
Memo menjelaskan, saat itu ada tukang las sedang bekerja di gudang tengah,
sedang membuat etalase.
Tiba-tiba, terdengar suara ledakan kecil
yang dibarengi dengan semburan api pada gudang tengah tersebut. Diketahui juga,
Meubel Sinar Agung tersebut sangat besar dan memiliki dua gudang yang terletak
dibelakang tokonya. “Saat itu saya sedang berjalan pulang melewati gudang yang
terbakar itu Mas,” terang salah satu warga yang rumahnya tak jauh dari
kejadian.
Hal senada juga disampaikan oleh Muali
(55), warga Desa Kunir Lor, Kecamatan Kunir, yang saat itu kebetulan melintas
didepan Toko Meubel itu. “Ketika saya sedang lewat, melihat toko itu terbakar
akhirnya saya berhenti, kemudian saya ikut membantu mengeluarkan beberapa
barang, keluar dari toko itu,” terangnya.
Karena api semakin membesar, maka dengan
cepat kobaran api itu menjalar pada perabotan yang dipampang diruang toko
tersebut. Menurut Muali, ketika itu ia sempat menanyakan penyebab dari
kebakaran itu kepada pemiliknya dan mendapat jawaban jika api tersebut berasal
dari gudang tengah tempat tukang las bekerja.
Karena api semakin membesar, secara
otomatis warga yang berdatangan juga bertambah besar. Tak sedikit dari warga
yang datang itu juga ikut membantu menjinakkan kobaran api dengan menggunakan
alat seadanya, sambil menunggu petugas PMK yang datang.
warga lkut menjinakan Kobaran api |
Selang beberpa saat kemudian, petugas
PMK beserta 2 unit mobil kebakaran meluncur ke TKP untuk memadamkan api yang
semakin membesar itu. Namun, usaha dari kedua unit mobil kebakaran itu tidak
langsung membuahkan hasil. Sebab, gudang tempat penyimpanan spon dan kasur bursak
itu sangat besar dan sulit dijangkau oleh kendaraan.
Petugas harus rela menaiki pagar tembok
pembatas, kemudian menyemprotkan air kearah kobaran api itu. Dua unit mobil PMK
yang datang saat itu tidak mampu menjinakan kobaran api yang semakin besar.
Bahkan, mobil itu harus mengisi air lagi pada sungai yang ada di Kecamatan
Sukodono.
Butuh waktu lebih dari 2 jam untuk
menjinakan api tersebut. Karena toko Meubel yang terbakar itu sangat luas,
sehingga membutuhkan air yang cukup banyak. Beruntung hujan sore itu segera turun,
sehingga memudahkan petugas PMK untuk menjinakkan api.
Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran
itu, namun kerugian ditafsir hingga mencapai 1 Milyar lebih. Sebab, hampir
seluruh bangunannya sudah hangus, bahkan sebagian besar, meubel dan spon yang
ada di gudang tersebut hangus tak tersisa.
Nampak petugas gabungan dari Polsek Kota
dan polres Lumajang, terjun ke TKP untuk membantu mengatur arus lalu lintas
yang saat itu sempat macet total, karena banyaknya warga yang ingin mengetahui
kejadian itu lebih dekat.
Sementara itu, menurut Kasat Reskrim Polres
Lumajang, AKP Kusmindar, kepada sejumlah wartawan mengatakan, pihaknya masih
melakukan penyelidikan atas penyebab dari kebakaran itu. “Untuk sementara kami
belum berani menanyai korban, sebab dia masih shok,” tegas Kusmindar. (cw6)