Lumajang, Memo
Kerusakan jalan dibeberapa titik
diKabupaten Lumajang, hingga saat ini belum juga mendapat perhatian serius dari
Pemerintah Kabupaten Lumajang. Ini membuat warga angkat bicara sebagai bentuk protes.
Seperti kondisi jalan raya jalur
Lumajang menuju Kecamatan Senduro tepatnya di jalan perbatasan jalan Desa Sentul
kecamatanSumbersuko dengan Desa Karanganom Kecamatan Pasrujambe dan Desa
Purworejo Kecamatan Senduro. Kondisi jalan tersebut mengalami kerusakan yang
sangat parah, selain aspal mengelupas juga banyak jalan yang berlubang dengan kedalaman
hingga 15 centimeter.
Kondisi jalan seperti ini sangat
membahayakan bagi pengguna jalan, khususnya kendaraan roda dua. Sekali ban
terperosok kedalam jalan berlubang, kebanyakan pengendara akan jatuh dari
kendaraannya.
Tak sering terjadi kecelakaan, namun
dalam satu bulan kemarin, sedikitnya dua orang pengendara sepeda motor terjatuh
gara – gara ban motor yang dikendarainya terperosok kedalam jalan yang
berlubang tersebut.
Untuk mengantisipasi adanya kecelakaan
susulan, warga setempat, dengan kesadarannyas sendiri, ia membeli semen dan
menutup jalan yang berlubang
tersebut, dan kemudian memasang rambu –
rambu yang dibuat dengan kayu seadanya,
pertanda bahwa jalan tersebut masih dalam perbaikan.
Rambu – rambu yang dipasang oleh
warga sengaja dibuat besar hingga memakan separoh badan jalan, dengan maksud
pemerintah, wakil rakyat yang hampir setiap hari melintas dijalan tersebut,
agar tahu kondisi jalan yang
sebenarnya, sekaligius sebagai protes warga.
Jalan berlubang ketika baru disemen oleh warga |
Nurul Agustin (17) warga Dusun Wangkit, Desa
Purworejo, Kecamatan Senduro, seorang pelajar yang masih duduk dikelas 2 SMK Lumajang
kepada Memo mengatakan, ia beberapa minggu kemarin menjadi korban jalan tersebut, pagi itu ia
mengendarai sepeda motor miliknya hendak pergi kesekolah, ketika sampai di lokasi jalan rusak salah satu
ban motor terperosok kedalam jalan berlubang. “Akibatnya saya bersama sepeda
motor langsung terjungkal dan terjatuh nyaris tertindih sepeda” katanya.
Akibat kejadian tersebut, ia harus
berbaring di Puskesmas Senduro bahkan ia juga tidak masuk sekolah. “Jadi saya
mohon kepada pemerintah untuk secepatnya melakukan perbaikan, sehingga tidak
ada korban susulan seperti yang saya alami” tuturnya.
Apalagi jika musin hujan datang,
semua jalan yang berlubang tidak kelihatan, karena tertutup dengan genangan
air, jika tidak segera diperbaiki pastinya akan rawan kecelakaan.
Hal senada
juga di sampaikan di oleh H. Bukhori (50),
Warga Dusun Kedawung, Desa Karanganom,
Kecamatan Pasrujambe, kalau dirinya pernah menjadi korban kecelakaan dijalan
itu, ketika hujan turun ia tak kelihatan mana jalan yang berlubang dan mana jalan yang tidak berlubang.
Malam itu kondisi hujan cukup deras, membuat pandangan kedepan agak
kabur, saat melintas dijalan itu , salah satu ban depan sepeda motor miliknya
terperosok kedalam jalan yang berlubang, yang menyebabkan motor terpelanting.
“untung saya tidak apa – apa hanya sedikit luka lecet dan memar pada bagian
kaki dan tangan, tapi sepeda motor saya lumayan rusak mas.” Bebernya
Masih
menurutnya, selaku pengguna jalan, ia sangat berharap agar kondisi jalan yang
seperti ini, untuk segera di perbaiki, “Selain untuk mengurangi korban susulan,
juga sebagai bentuk pemerintah benar – benar respon akan betapa pentingnya
jalan tersebut.” Pungkasnya. (Cw7)