Lumajang,
Memo
Aksi pelaku kejahatan nampaknya makin nekat saja,
kali ini pelaku melakukan aksinya di jalan Raya pedesaan tepatnya di jalan yang
melintasi area kebun tebu milik warga. Korban bernama Supiah (38), asal Desa
Ranuwurung, Kecamatan Randuagung, ia harus merelakan motor kesayangannya amblas
dibawa kabur oleh pelaku begal, peristiwa ini terjadi kemarin pagi 04.00 WIB.
Menurut sumber menjelaskan, seperti biasa korban yang
berprofesi sebagai penjual sayur keliling berangkat kepasar Randu agung, dengan
mengendarai sepeda motor jenis supra rakitan 98, berawarna hitam dengan Nopol N
5723 ZM. Korban berangkat dengan melewati jalan raya desa Salak tembus ke Pasar
Randuagung.
Di pertengahan jalan, tepatnya di jalan yang
melintas area tebuan kurang lebih sepanjang 2,5 km, korban dipepet oleh dua
orang lelaki tak dikenal dengan mengendarai
sepeda motor kawasaki berwarna hijau daun, dengan plat Nopol tidak
jelas. Merasa dirinya dipepet orang tak dikenal apalagi di pagi buta jalan juga
sepi, korban semakin khawatir, berbekal keberanian,
korban menancap gas motornya.
Melihat korban menancap gas motornya, dua pelaku
terus mengejar, hingga pada ahirnya dua
pelaku berhasil merebut kunci motor yang sedang dikendarai korban. Akibatnya, mesin motor tersebut mati mendadak ditengah
jalan.
Seketika itu salah satu pelaku langsung merampas
tas milik korban, yang berisi uang
sekitar Rp. 900.000, dan sebuah Hp merk nokia, aksi pelaku tidak berakhir
disitu, setelah berhasil merampas tas korban, pelaku terus merampas sepeda
motor korban dengan mengalungi leher korban dengan sebuah celurit.
Merasa nyawanya terancam, korban sedikitpun tidak
melakukan perlawanan terhadap pelaku ketika motornya dirampas. Pelaku kemudian
menurunkan obrok yang masih berada diatas motornya, dan kemudian kabur ke arah
selatan, sedang korban ditinggal begitu saja di tengah jalan.
Melihat dua pelaku sudah kabur, korban seketika itu
berteriak keras minta tolong, namun karena lokasi kejadian dengan pemukiman
warga cukup jauh, membuat teriakan korban tidak terdengar oleh warga sekitar.
Korban sambil menangis akhirnya memutuskan pulang dengan berjalan kaki
menyusuri jalan dimana jalan tersebut kanan kiri adalah area tebu milik warga.
Setengah jam kemudian, korban sampai di pemukiman
warga, korban langsung masuk ke dalam rumah warga yang kebetulan sudah bangun
dan kenal dan menceritakan kejadian yang dialaminya, setelah mendengar cerita dari
korban kalau dirinya korban begal, seketika itu beberapa warga langsung
melakukan pengejaran terhadap pelaku.
H. Ahmad (45) ketua RT setempat kepada Memo mengatakan, setelah
mendengar cerita seperti itu dari korban seketika itu dirinya dengan mengajak
beberapa warga sekitar langsung melakukan pengejaran terhadap dua pelaku.”Karena
jarak kejadian dengan informasi yang diterima warga tergolong lambat, saya dan
warga yang lain kebingungan dalam melakukan pencarian” ujar Ahmad.
Kejadian ini cukup singkat dan rapi, sehingga tidak
ada satupun orang yang mengetahui saat kejadian tersebut, sehingga upaya
pencarian dan pengejaran cukup susah, selain jarak waktu kejadian dengan
informasi yang diterima tergolong lambat juga ia sudah kehilangan jejak pelaku.
Hampir 2 jam lebih upaya pencarian dan pengejaran
dilakukan oleh warga belum juga membuahkan hasil, ahirnya korban disarankan
kejadian yang dilaminya segera dilaporkan ke Polisi. Kapolsek Randuagung AKP. M
Sidik, SH ketika dikomfirmasi Memo mengatakan, pihaknya belum menerima laporan
secara resmi dari korban. “Mungkin sebentar lagi mas atau masih mengambil surat
kendaraannya” terang Sidik.(cw7)