Lumajang,
Memo
Korban penganiayaan yang dilakukan oleh
Hendra (35), salah satu guru SMPN 2 Lumajang, terhadap Andre (13) murid kelas 1
pada sekolah itu berakhir dengan damai. Terhitung sejak Sabtu (29/9) kemarin,
Andre sudah sembuh dari rasa traumanya dan
sudah mulai masuk sekolah lagi dengan melakukan aktifitasnya seperti
biasa.
Andre didampingi Wakasek |
Hal ini disampaikan oleh Kepala Sekolah
Drs. Didik M Hadi, kepada Memo saat ditemui diruang kerjanya. Menurut Didik,
masalah dugaan penganiayaan itu sudah tidak ada masalah, karena pihak korban dan
pihak guru sudah bertemu dan menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan.
Diakauinya, jika sebelumnya orang tua Andre
memang melaporkan Hendra kepihak yang berwajib agar permasalahan ini proses
secara hukum. Namun setelah dilakukan negosiasi melalui pihak kepolisian,
akhirnya kedua belah pihak sepakat untuk damai dan diselesaikan secara
kekeluargaan.
“Alhamdullillah sekarang kedua belah
pihak sudah akur dan damai, sehingga tidak ada permasalahan lagi,” terang Didik
kepada Memo. Kedepan Didik berharap agar kejadian serupa tidak terulang lagi di
sekolahannya.
Sebelumnya, penganiayaan itu terjadi
pada Senin (24/9) pagi kemarin. Menurut
beberapa sumber yang berhasil dihimpun oleh Memo, menjelaskan jika dugaan
penganiayaan itu disebabkan oleh pelanggaran kecil yang dilakukan oleh Sembilan
siswa yang masih kelas I di sekolahan itu.
Karena ketahuan melanggar perintah dari
sang guru tersebut, akhirnya Hendra menghukum sembilan siswa itu dengan cara menjemur di terik matahari
dihalaman sekolah sambil berdiri. Setelah menyuruh sembilan anak itu berjejer
berjemur, Kemudian Hendra masuk kelas untuk memberi pelajaran pada siswa-siswi
yang ada di dalam kelas.
Setelah beberapa saat kemudian, Hendra
keluar dari ruang kelasnya untuk mengontrol sembilan siswa yang saat itu sedang
dihukumnya. Hendra jengkel setelah mengetahui Andre, dari salah satu sembilan
anak yang dihukumnya itu sedang jongkok. Padahal sebelumnya Hendra mewanti-wanti agar tidak
kongkok saat berjemur.
Dengan emosi, Hendra langsung
menghampiri Andre yang saat itu sedang jongkok dan mencolokan bulpoint yang ada
ditangannya kea rah mata siswa itu dan
hampir mengenai kelopak matanya.Karena kesakitan, Spontan Andre berang sambil
mengeluarkan kalimat yang seolah melawan guru tersebut.
Merasa melawan dengan kalimat yang kurang enak,
guru itu langung meraih kerah baju Andre dan mencekiknya. Dari situlah awal
dugaan penganiayaan yang dilakukan Hendra kepada siswa kelas satu yang bernama
Andre ini. (cw6)