Lumajang,
Memo
Komisi D DPRD Lumajang menyayangkan
pemberangkatan haji ke tanah suci dilakukan di stadion Semeru. Pasalnya,
jama'ah haji yang diberangkatkan dari kandang PSIL lumajang (stadion Semeru)
tidak sama dengan atlet olah raga.
"Masak tamu Allah kayak pemain bola,"
kata Bukasan, Ketua Komisi D DPRD Lumajang. Dia mengatakan, sebaikan jama'ah
haji diberangkatkan dari pendopo kabupaten, seperti beberapa tahun lalu.
Sehingga, ada pengharga lebih pada tamu Allah. "Tempat yang presentatif
adalah Pendopo dari pada Stadion," ungkapnya.
Bukasan, ketua Komisi D DPRD Lumajang |
Menag diketahui beberapa tahun
sebelumnya, para calon jemaah haji berangkat menuju ke asrama haji Sukolilo
Surabaya, melalui Pendopo Kabupaten Lumajang. Namun, beberpa tahun terakhir ini
para CHJ tersebut diberangkatkan melalui stadion semeru.
Hal inilah yang ia anggpa tidak layak
diberikan pada CJH. Menurutnya yang pantasd ialah diberangkatkan dari Pendopo
Kabupaten. Alasannya tidak lain karena para CJH itu hendak berangkat beribadah
di tanah suci, bukan hendak bertanding olahraga.
Kritikan senada juga disampaikan oleh Bukasan
ketiak siding paripurna IV penetapan RAPBD perubahan di gedung dewan beberapa
waktu yang lalu. Untuk itulah, melalui pandangan akhir fraksi PDIP dirinya
berharap Bupati kembali mempertimbangkan jika akan memberangkatkan CJH.
Lebih jauh menurutnya, Komisi D berharap
keberangkatan haji tidak dilakukan di Stadion, karena fasilitas untuk jama'ah
tidak layak. Pasalnya, yang ada di stadion tidak respresentatif dan tempat
istirahat jama'ah hanya tempat duduk penonton bola. "Ini sungguh kebijakan
yang tidak baik terhadap masyarakat Lumajang," jelas Bukasan.(ami)