Lumajang, Memo
Pembahasan Perubahan Anggaran
Keuangan (PAK) APBD 2012, terus dikebut. Jumat (28/9) malam sekitar pukul
19.30, DPRD Lumajang menggelar rapat paripurna IV dengan agenda persetujuan
dewan terhadap Raperda perubahan APBD tahun anggaran 2012.
Rencana awal, sidang paripurna
akan digelar pada jumat siang sekitar pukul 13.00, namun karena beberapa hal
yang belum bisa diselesaikan, maka sidang ditunda dan akhirnya digelar pada
malam harinya.
Wakil Ketua DPRD Lumajang, Achmad
Jauhari mengatakan, sidang paripurna digelar malam hari dimaksudkan memberikan
pelayanan masyarakat secara prima. Pasalnya, sesui PP No 13 tahun 2006,
pembahasan PAK harus selesai 3 bulan sebelum akhir APBD 2012. "Jadi, kami
ingin menyelesaikan PAK sesuai tepat waktu," ungkapnya.
Selain penyampaian badan anggaran
soal PAK APBD 2012. Sidang paripurna DPRD juga mengagenda penyampaian pendapat
akhir 8 fraksi atas jawaban bupati Lumajang, Sjahrazad Masdar. "Kegiatan
ini sebagai bentuk menjadikan pembangunan Lumajang lebih baik," kata Jauhari.
Seperti sebelumnya, beberapa
Fraksi seperti PDIP, PKB, Geni kembali mengkritisi jika jawaban bupati saat
pemandangan faksi terkesan normatif dan sulit untuk dikaji dan dimengerti,
karena banyak beberapa hal yang belum terjawab secara gamblang.
Terkait Pilkades, PDIP dan PKB
kembali mengkritisi kebijakan bupati yang dianggap kurang bak terkait proses
Pilkades. Bola panas sengaja digelindingkan ke camat, dengan begitu camatlah
yang akhirnya di geruduk beberapa bakal calon kepala desa.
“Seharusnya kalau bupati memang
berniat menyelesaikan Pilkades di tahun ini, maka segala sesuatunya juga harus
difasilitasi” ujar Bukasan, yang bertindak membacakan pandangan akhir fraksi
PDIP.
Hal senada jga disampaikan oleh
PKB, saat itu PKB kembali mengkritisi beberpa kinerja bupati yang masih kurang.
Bahkan jawaban pandangan fraksi pada sidang sebelumnya, dianggap kurang pas.
Walaupun banyak hujan kritik dari
beberapa fraksi, ahirnya sekiar puul 22.35, sidang paripurna terselesaikan dan.
Namun, sebelum sidang selesai, Wabup As’at Malik menyampaikan pantun
perdamaian.”Burung garuda burng merpati, jelang Pilkada jangan panas hati”
ujarnya diakhiri gelak tawa peserta sidang.
Bahkan sidang paripurna malam itu
sesekali diselisingi tawa dan applaus dari peserta sidang maupun tamu undangan.
Pasalnya, hampir rata-rata fraksi-fraksi memberikan pantun, yang kadang berisi
sindiran.
Persoalan kritikan terhadap
sekretaris dewan, Agus Wicaksono ketua DPRD mengaku jika kritikan itu wajar.
Namun, ia enejlaskan jika sampai saat ini sekwan masih bisa mengakomodir semua
kepentingan dewan.
Ia tahu, munculnya kritikan itu
tidak lain karna adanya salah satu anggota dewan yang tidak ikut kungker. Dan
kungker itu sendiri bukanlah agenda mendadak, tapi jauh-jauh hari sudah
diagendakan.”Sekwan sudah benar dan tidak ada yang salah, dia sendiri yang
tidak mau ikut” ujarnya.
Bahkan untuk langkah mutasipun,
Agus mengau iu tidak bisa serta merta dilakukan oleh pemerintah, karena harus
ada persetujuan dari pihaknya.”Kalau mau memutasi pegawai yang ada di gedung
ini, harus minta persetujuan dari saja juga “ katanya sambil tersenyum.
Sementara untuk anggaran PSIL,
menurut As’at, sebagaimana disampaikan oleh tim anggaran kepada badan anggaran,
kalau PSIL diberi tambahan dana tapi tidak melalui hibah Koni, melainkan
melalui Kanpora.
Menurutnya dalam setahun, Koni tidak boleh menerima
hibah dua kali. “Jadi anggaran tambahan PSIL tetap ada dan ditempatkan di
kantor Pemuda dan olahraga sebasar 200 juta” jelas As’at.(ami)