DLH Sosialisaskian Program Adiwiyata


Lumajang, Memo
Banyaknya persoalan dalam lingkungan hidup yang terjadi, dan kapasitas sumberdaya manusia yang memanfaatkan dan mengelola lingkungan hidup, maka pendidikan lingkungan hidup pada jenjang pendidikan dasar dan menengah perlu terus dikembangkan.
Ini untuk memberikan pemahaman, penyadaran dan tuntutan kepada siswa dalam bersikap dan berperilaku peduli dan berbudaya linkungan. Sehingga penanaman sadar lingkungan sejak dini akan mendorong terciptanya lingkungan sehat.
Sebagai upaya menanamkan nilai budaya dan peduli lingkungan di sekolah, maka diperlukan percepatan dalam pencapaian sekolah Adiwiyata. Untuk itulah, siang kemarin, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lumajang mengadakan sosialisasi program Adiwiyata tahun 2012 di gedung Panti PKK.
Bupati dan wabup saat memberikan sambutan
Hadir sebanyak 64 kepala sekolah , mulai tingkat SD, SMP, SMA didampingi seorang guru yang membidangi, mereka mendapatkan penjelasan dari Tim Tehnis Adiwiyata Kementrian Lingkungan Hidup RI Ir. Agusti Thamrin, MPd dan Badan Lingkungan Hidup Propinsi Jawa Timur Fauzi Bahtiar, MT.
Bupati Sjahrazad Masdar yang didampingi Wakil Bupati As’at Malik menyampaikan bahwa penghargaan Adiwiyata sebenarnya memberikan semangat dan mendorong agar warga sekolah mencintai lingkungan.
Penghargaan Adiwiyata bertujuan menjadikan warga sekolah bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan.
“Kabupaten Lumajang telah 7 kali meraih Adipura, dan saya bangga terhadap sekolah yang telah meraih Adiwiyata Mandiri dan juga berbagai lomba kebersihan lainnya, maka saya minta untuk dipertahankan dan semakin ditingkatkan,” kata Bupati Sjahrazad.
Menurut Kasi Amdal Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lumajang Iwan Sutikno, SP, bahwa 2 sekolah yang telah meraih Adiwiyata Mandiri, yakni SMPN Sukodono dan SMAN Tempeh. Iwan berharap kedua sekolah tersebut bisa menularkan pengelolaan sekolah yang berwawasan lingkungan kepada sekolahan yang lain.
“SMPN Sukodono mempunyai 12 sekolah imbas, dan SMAN Tempeh mempunyai 10 sekolah imbas. Harapannya agar sekolah imbas dapat mengikuti Adiwiyata dan semakin banyak yang akan meraih Adiwiyata,” kata Iwan dalam sambutannya.(ami/hms)