Diwajibkan Revitalisasi Gerakan Pramuka Ke Gudep


Lumajang, Memo
Para pimpinan Pramuka di Kabupaten Lumajang mulai bersuara satu dalam melanggengkan gerakan pramuka di bumi Nararya Kirana ini, yaitu Revitalisati Gerakan Pramuka atau kembali kepangkalan gugus depan, baik yang ada di Desa atau kelurahan maupun yang ada dipangkalan SD, MI, SMP, MTs. maupun SMA, MA, dan SMK.
Penjelasan itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Lumajang Winhatno Hari Surya, ketika menghadiri acara pembukaan Jambore Ranting Pramuka Kwaran Kedungjajang pada Minggu (30/9) pagi, di area Perumahan Surya Asri Wonorejo.
Menurutnya Revitalisasi Gerakan Pramuka itu Wajib Hukumnya, makanya setiap pimpinan Pramuka di Lumajang harus melaksanakan Revitalisasi tersebut agar para anggota Pramuka nantinya memiliki karakter bangsa yang bagus.
Jambore Ranting Pramuka Kwaran Kedungjajang yang berlangsung selama tiga hari itu, diikuti oleh sekitar 800 peserta dari 90 Lembaga Sekolah yang ada diseluruh wilayah Kedungjajang. Kegiatannya dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Pramuka yang ke 51 tahun 2012, hari peringatannya jatuh pada tanggal 14 Agustus 2012 bersamaan dengan bulan puasa Romadhon 1433 H, sehingga kegiatannya digelar pada bulan ini.
Menurut  Winhatno, selaku Wakil Ketua Cabang Pramuka Kabupaten Lumajang, ketika dikonfirmasi wartawan menjelaskan, bahwa kegiatan Jambore Pramuka itu dinilai sangat bagus, karena nantinya akan bisa membentuk karakter bangsa yang baik. ”Nantinya para kader pramuka ini akan bisa diandalkan untuk menjadi pemimpin bangsa dan negara dimasa mendatang,” tegas Winhatno.
Lebih jauh Winhatno memaparkan, kegiatan Jambore Pramuka ini tidak ada kaitannya dengan liburan sekolah, walaupun kegiatannya dilaksanakan bukan waktu liburan sekolah tidak masalah, karena ini merupakan kegiatan yang bagus.
Ada sekitar 13 materi pokok yang diberikan untuk adik-adik pramuka, seperti keimanan, jujur, kedisplinan. Diharapkan tidak hanya diucapkan, namun dimanapun berada harus bisa menjadi kenyataan, ”Jangan hanya fata morgana, sering diucapkan tapi tidak pernah dilaksanakan, ini yang saya tidak mau,” imbuhnya.
Untuk itu, Winhatno berharap, bagi para kader Pramuka mulai dari tingkat siaga penggalang, penegak Madya, dan para korp pelatih Pramuka, harus memiliki satu komitmen bersama yaitu Revitalisasi gerakan Pramuka, atau intinya kembali kepada pangkalan gugus depan, baik yang ada kelurahan maupun Desa serta  di pangkalan masing-masing.
Menyinggung soal pembentukan karakter, menurut Winhatno, sebenarnya karakter itu sendiri sudah melekat pada diri masing-masing orang, dimana sesuai dengan teori yaitu melaksanakan ketentuan-ketentuan yang berlaku dengan sadar yang diwujudkan dalam manivestasi kegiatan sehari-hari, seperti datang tepat waktu, taat kepada norma-norma yang ada, termasuk menjalan syariat agama yang dilaksanakan dengan ikhlas dan penuh kesadaran dan tidak dipaksakan.
Sebenarnya, kegiatan pembukaan Jambore Ranting khusus Kwaran Kedungjajang itu dihadiri oleh Bupati  Sjahrazad Masdar,  Namun karena kesibukannya, akhirnya bupati tidak hadir. ”Padahal sebelumnya sudah siap untuk hadir dan membuka acara Jambore Pramuka Kawaran kedungjajang ini,” pungkasnya. (cw6)