805 Pelanggaran Dalam Operasi Dakgar 2012


Lumajang, Memo
Terhitung 12 hari sejak tanggal 19 sampai 30 September 2012, Sistim potensial point target (SPPT) sebanyak 805 pelanggaran  pengendara kendaraan roda 2 dan roda 4 di jalan raya. Yang dilakukan oleh jajaran Satlantas Polres Lumajang dalam operasi penindakan dan pelanggaran (Dakgar) khususnya di daerah yang berpotensi kecelakaan lalu lintas kepada pengemudi bus dan kendaraan lainya.
Jumlah tersebut terdiri dari beberapa macam pelanggaran yang ditemui oleh petugas dijalan raya. Untuk  roda 4 jumlah pelanggarannya mencapai 40 pelanggar dan roda 2 sebanyak 765 pelanggar.  Banyaknya pelanggaran yang dilakukan pengendara bermotor baik itu roda 2 dan roda 4 adalah sebagai bebntuk kurangnya wawasan atau kesadaran berlalulintas yang dimiliki oleh masyarakat.
 “Minimnya kesadaran berlalulintas akan mengakibatkan kecelakaan dijalan raya juga semakin meningkat,” terang Kasat Lantas AKP Rony E,Y mendampingi Kapolres Lumajang AKBP Susanto, kepada Memo. Kedepan pihaknya telah melakukan program-program edukasi tentang berlalu lintas yang benar kepada setiap pengendara kendaraan bermotor khususnya masyarakat Lumajang.
Lebih jauh Rony memaparkan bahwa, lomba Dakgar ini bukan semata-mata kegiatan penegakan hukum saja, tetapi lebih pada bentuk kepedulian Polantas akan keselamatan dan ketertiban serta lalu lintas di jalan.
Rony mengatakan, selain itu pihaknya juga telah melakukan upaya-upaya kegiatan Preentive dan kegiatan preventive. Contoh dari kegiatan preemptive yaitu Goes to school ke sekolah-sekolah untuk memberikan bimbingan dan etika berlalu lintas serta edukasi maupun kegiatan  lalu lintas dan patroli keaman sekolah  (PKS) kepada siswa-siswi  sekolah.
Sedangkan untuk kegiatan preventif yaitu,melakukan kegiatan patroli ditempat-tempat rawan kecelakaan maupun rawan kemacetan dan akan menempatkan personil di tempat- tempat tertentu. “Sehingga masyarakat merasa terawasi jika ada polisi di jalan sehingga mereka segan untuk melanggar lalu lintas,” tegas Rony.
Rony menambahkan, jika kegiatan tersebut juga disosialisasikan bersamaan dengan louncing terkait slogan baru  yang diluncurkan oleh Ditlantas Polda jatim yang berbunyi  Jadilah pelopor keselamatan berlalu lintas dan budayakan keselamatan sebagai kebutuhan. “Sehingga keselamatan akan menjadi budaya atau kebutuhan dari masyarakat itu sendiri,” pungkasnya (cw6)