Lumajang,
Memo
Aksi pelaku perampasan sepeda motor
nampaknya kian berani saja, enam pelaku perampasan tersebut berhasil
merampas dan membawa kabur sepeda motor
jenis Viar yupiter dengan nopol N 6786 Z milik Desy (16) seorang pelajar SMKN
Senduro, asal Dusun Darungan lor, Desa
Sarikemuning, Kecamatan Senduro. Peristiwa terjadi saat korban bersama temannya
duduk santai di pojok lapangan sepak bola sebelah utara sekolahannya.
Juri (40) yang tak lain ayah korban
kepada Memo mengatakan, sore itu korban baru selesai melakukan olahraga bersama
teman – temannya, namun saat itu ia tidak langsung pulang, melainkan masih
duduk di pinggir jembatan, pojok lapangan, sebelah barat bersama salah satu
temannya.
Saat asik ngobrol sana-sini, tiba – tiba
korban didatangi enam orang tak dikenal dengan dengan muka memakai cadar dan
menyapanya, merasa tidak mengenal dan malas melayani sapaannya, korban bersama
temannya beranjak bangun berniat untuk pergi.
Melihat
korban hendak pergi, salah satu dari enam pelaku seketika itu langsung
mengeluarkan celurit, kemudian menakut – nakuti kedua korban untuk segera
menyerahkan kunci motor miliknya, namun korban menolak dan berusaha melawan.
Mendapat perlawanan dari korban membuat
salah satu dari enam pelaku beringas dan langsung mengalungkan celuritnya keleher
korban, “Karena nyawa anak saya terancam, akhirnya sambil menagis anak saya
kemudian menyerahkan kunci motornya.” Ujar Juri.
Lebih jauh Juri menjelaskan, bahwa enam
pelaku perampasan tersebut selain sudah merampas motor milik anaknya, juga
merampas sebuah HP merek cina milik teman anaknya, kalau tidak diberikan pelaku
juga mengancam akan menyakitinya.
Berhasil merampas motor dan HP
milik kedua korban, salah satu pelaku
yang masih geram terhadap kedua korban tiba – tiba menghampiri dan menendangnya,
Dua-duanya terjatuh tersungkur di pojok buk lapangan bola.” tuturnya Juri lagi.
Setelah enam pelaku kabur, kedua korban
langsung berteriak minta tolong namun karena saat itu sepi tidak ada satupun orang yang mendengar dan
membantunya, akhirnya kedua korban terus berjalan ke arah selatan, menuju jalan
raya Senduro Lumajang menunggu angkot, hendak pulang kerumahnya.
Tiba dirumah korban bersama temannya
langsung menceritakan kejadian yang dialaminya, mendengar cerita seperti itu dari
anaknya, saat itu juga Juri mengajak korban bersama temannya ke Polsek Senduro untuk melaporkan kejadian ini yang
menimpa.
Kapolsek AKP. M. Junaidi, SH ketika dikomfirmasi
Memo (14/9) melalui Via teleponnya mengtakan, kasus perampasan yang dialami oleh
korban hingga sat ini masih dalam lidik, “Ciri – ciri enam pelaku yang
sudah kita kantongi, kita juga optimis
bisa menagjkap semua pelaku.” Ujar Junaidi.(cw7/cw6)