Lumajang,
Memo
Tragis
dialami Muki (55), warga Dusun Darungan, Desa Klampokarum, Kecamatan Tekung
ini. Ketika tidur nyenyak, dibangunkan perampok yang hendak meminta kunci
Sepeda motor yang baru dibelinya. Karena merasa nyawanya terancam, Muki akhirnya
membacok pelaku hingga mengenai bahu dan tangan pelaku, yang selanjutnya kabur.
Korban luka di jidat dan tangan |
Peristiwa
perampokan itu terjadi pada Sabtu (22/9) dini hari, sekitar pukul 02.00 Wib,
saat korban sedang tertidur pulas bersama
Juwati (50) istrinya, disalah satu ranjang ruang kamar tidurnya.
Tiba-tiba ia dibangunkan oleh 2 orang pelaku bercadar dengan membawa celurit.
Menurut
keterangan Muki kepada Memo, pagi itu kedua pelaku berhasil masuk rumahnya
setelah mencungkil jendela kaca depan rumah. Selanjutnya, pelaku membuka pintu
depan rumah kemudian membangunkannya, ketika ia sedang tidur pulas di dalam
kamar bersama istrinya.
“Saya
dibangunkan dengan cara lampu senternya diarahkan ke wajah dan mata saya,
sehingga saya silau tidak bisa melihat wajah kedua pelaku,” terang Muki. Setelah terjadi
kegaduhan, istri Muki yang sedang tertidur lelap juga terbangun.
Selanjutnya
pasangan suami istri (Pasutri) tersebut disuruh keluar dari kamarnya. Setelah
mengetahui istri Muki memakai Kalung emas, kedua pelaku itu berusaha meminta
dan merampas kalung itu. Namun dengan gesit istri Muki langsung menghindar dari
tangan salah satu pelaku yang hendak menarik kalung tersebut.
Selanjutnya
pelaku semakin bringas dengan mengalungkan celurit ke leher Muki dan meminta
paksa kunci sepeda motor Yamaha Vixion warna Putih yang baru dua hari dibelinya.
Karena merasa nayawanya terancam, secara tidak disadari oleh pelaku, tangan
Muki meraih celurit yang dicentelkan di belakang almari.
Seketika
itu Muki langsung membacokkan celuritnya kearah pelaku hingga mengenai bahu dan
tangan kanannya. Mendapat perlawanan dari korban, pelaku juga membalas dengan
cara membabi buta. Namun Muki dengan gesit menghindar, sehingga ia hanya
mengalami luka pada tangan dan kulit dahinya terkelupas oleh celurit pelaku.
Merasa
ada perlawanan dari korbannya, kedua pelaku yang kuwalahan itu langsung keluar
rumah dan melarikan diri kerah selatan sambil memegangi pundaknya yang
bercucuran darah. “Waktu itu saya berusaha mengejar pelaku Pak, namun saya
terjatuh setelah menabrak batu besar,” terang Muki sambil menunjukan kakinya
yang terluka akibat menabrak batu itu.
Sementara
itu, Herwanto (18), anak Muki yang juga terbangun dan mengetahui kejadian
tersebut langsung keluar rumah sambil berteriak minta tolong. Sehingga tetangga
yang mendengar teriakan dari Herwanto langsung berhamburan keluar dari rumahnya
untuk menolong korban.
Kemudian
salah satu warga langsung melaporkan peristiwa itu kepada Mistari, selaku
kepala Dusun setempat dan dilanjutkan ke Mapolsek Tekung melalui ponselnya.
Selang beberapa saat kemudian, polisi datang dan langsung melakukan olah tempat
kejadian perkara (TKP)
Dalam
peristiwa perampokan itu tidak ada satu barang korbanpun yang berhasil digondol
pelaku. Namun, korban yang mengalami luka pada dahi dan tangan kanannya
langsung dilarikan ke rumah sakit Bhayangkara Lumajang untuk mendapatkan
pertolongan medis.
Menurut kanit Reskrim Aiptu Anam, saat
dikonfirmasi Memo melalui ponselnya membenarkan kejadian tersebut. “Sementara
kami masih melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku atas dasar
petunjuk dan keterangan dari korban,” tegas Anam, mendampingi kapolsek Tekung
AKP Khusnul Khotimah. (cw6)