Lumajang,
Memo
Ketua yayasan GN OTA saat menyerahkan bantuan |
Gerakan Nurani Orang Tua Asuh ( GNOTA)
Kabupaten Lumajang terus menunjukkan kiprahnya pada keluarga tidak mampu.
Kemarin, ketua yayasan GN OTA, Supadmi
Sjahrazad Masdar kembali menyerahkan bantuan kepada siswa miskin. Kali ini
bantuan yang diberikan berupa seragam pramuka.
Diketahui GN OTA berdiri di Kabupaten
Lumajang pada tahun 2008, sementara bantuan yang diberikan ini adalah bantuan
rutin sekaligus yang menjadi agenda GN OTA. Walaupun beberpa kabupaten dan kota
sudah banyak yang berhenti, khusus lumajang, GN OTA tetap eksis dalam
melaksanakan beberapa kegiatan social.
Dalam sambutannya, Supadmi mengucapkan
terima kasih kepada para Pemerintah Kabupaten Lumajang dan para penyandang
dana. “Saya ucapkan terimasih atasegala bantuan dari donator juga kepada Pemkab.”
ujar istri orang nomor satu di Lumajang ini.
Dari sejak berdiri dan hingga saat ini,
yayasan GN OTA terus melakukan peningkatan, baik itu kinerja anggota juga ada
peningkatan kegiatan berupa pemberian bantuan pada masyarakat yang membutuhkan.
“Atas dukungan semua pihak, kita tetap eksis sampai sekarang” tuturnya.
Untuk tahun 2010, dana dari donatur sebesar Rp. 316.250.587 juta dan yang disalurkan
Rp. 497.800.000 juta, pada tahun 2011 mengalami peningkatan Rp. 428.310.507 juta
dari para donatur dan yang disalurkan Rp. 392.268.000 juta.
Dana yang disalurkan ini berupa seragam
sekolah, alat tulis sekolah, jas hujan dan sarung. Sedangkan anak keluarga
tidak mampu yang dibantu pada tahun 2010 berjumlah 155 ribu anak. “Pada tahun
2011 mengalami peningkatan menjadi 191 ribu anak” jelasnya.
Penyerahan bantuan bantuan ini
diserahkan pada hari-hari besar nasional, antara lain Hari Pendidikan, HUT RI
dan Hari Jadi Lumajang dan hari-hari isedentil lainnya.
Supadmi mengajak kepada para pendidik
atau guru, agar selalu peduli terhadap berbagai macam tindak kekerasan, hal ini
sekarang sering terjadi tindakan-tindakan kriminal yang dilakukan oleh
anak-anak dibawah umur.
Untuk itu berpesan kepada anak-anak
untuk terus belajar dan meningkatkan prestasi. Karena ilmu dan iman itu bisa
mengangkat derajat, karena kekuatan iman tidak mudah terpengaruh perbuatan-perbuatan
yang tidak bagus
Bersikap positif dan tidak terpengaruh akan
hal-hal yang tidak baik juga menjadi pendorong kreatifitas siswa. Sehingga
siswa akan memiliki nilai lebih untuk belajar dan berpacu dalam prestasi di
sekolah.(ami/hms)