Lumajang,
Memo
Unjuk rasa yang dilakukan oleh ribuan
massa pada tanggal 6 September 2012 kemarin, hingga kini masih menjadi
rasan-rasan atau buah bibir warga Lumajang. Ribuan massa yang datang ke Gedung
Pemkab Lumajang itu menolak tegas tentang rencana Bupati Lumajang, Sjahrazad Masdar,
tentang penundaan Pilkades kepada 137 desa yang ada di kabupaten Lumajang.
Menurut keterangan dari Drs. H. Benyamin,
bakal calon asal Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, sekaligus Korlap dari Kecamatan Pronojiwo,
usai ikut dalam musyawarah tersebut, kepada sejumlah wartawan mengatakan, jika
Bupati Sjahrazad menerima usulan dari masyarakat.
Persetujuan itu disampaikan melalui
As’at Malik, selaku Wakil Bupati
Lumajang. As’at Malik dalam forum itu menyampaikan akan akan menyetujui usulan dari masyarakat jika Pilkades akan
dilakukan sebelum akhir Desember 2012,”Karena yang ngomong adalah Pak As’at,
maka kami percaya saja. Karena disamping beliau wakil bupati, dia adalah kyai,
sekaligus panutan kita sebagai sesama muslim,” ungkap Benyamin.
Sebetulnya Benyamin juga tidak
menghendaki terjadinya demontrasi secara anarkis yang terjadi pada saat itu.
Menurutnya, seandainya bupati segera menerima utusan 15 orang itu, mungkin
kejadian anarkisme tidak akan terjadi. “Saya menyesal Pak Kapolres jadi korbannya,”
terang benyamin.
Ditambahkan lagi, menurut As’at Malik kepada
audensi yang ikut dalam musyawarah siang itu mengatakan jika tahapan-tahapan
Pilkades akan dimulai pada tanggal 12 September ini dan bakal calon
dipersilahkan datang ke kantor kecamatan Masing-masing.
“Kami
akan tunggu sampai tanggal dua belas besok, Mas, tapi jika ternyata belum ada, terpaksa kami
akan melakukan gerakan dan langkah-langkah sesuai jalur hukum,” Pungkas
Benyamin.
Diketahui sebelumnya, 15 orang utusan
dari warga yang mengatas namakan Paguyuban Bakal Calon Kepala Desa (BPCKD) yang
masuk ke Gedung Pemkab, gagal menemui Sjahrazad. Mereka hanya ditemui oleh anak
buahnya saja. Hal itu yang akhirnya membuat situasi tidak kondusif, karena
tersinggung, akhirnya massa berusaha masuk dan melempari Gedung Pemkab dengan
batu.
Kapolres Lumajang, AKBP Susanto SH, MH.
Yang ketika itu hendak meredam kemarahan massa, malah terkena lemparan batu
ditelengkuknya dan pingsan seketika. sehingga harus dilarikan ke Rumah Sakit
Bhayangkara untuk mendapat perawatan secara medis.
Setelah kejadian itulah, akhirnya Bupati
Lumajang, Sahrazad Masdar bersama Wakilnya As’at Malik dan beberapa stafnya,
mau menerima 15 perwakilan tersebut. Mereka duduk bersama disalah satu ruang
yang ada di Gedung Pemkab Lumajang untuk melakukan dialog.(cw6)