Lumajang,
Memo
Rifa’i (35), warga Dusun Wonokerto Kidul, RT 01, RW
04, Desa Tempeh Kidul, Kecamatan Tempeh, yang baru beberapa bulan pulang dari
Rumah Sakit Jiwa Porong Surabaya, kembali bikin geger warga sekitar
rumahnya yang mengakibatkan dua orang
terluka.
Kedua korban saat itu dibacok oleh pelaku dengan
menggunakan sebilah arit. Kedua korban
ialah Munir (55), warga Desa Pandanwangi, Tempeh, dan Samad (53), warga Desa
Nogosari, Kecamatan Yosowilangun, peristiwa ini terjadi kemarin malam sekitar
pukul 19.00 WIB.
Krisna (40),
salah satu staf Desa Tempeh kidul, kepada memo mengatakan, malam itu
korban bernama Munir sedang bertamu di
rumah salah satu tetangga korban, lagi enak ngobrol soal pekerjaan, tiba – tiba pelaku datang. Tanpa
banyak bicara langsung membacok korban dengan sajam.
Usai melakukan pembacokan, pelaku terus lari keluar
rumah dan kabur begitu saja seperti tidak terjadi apa – apa.“Bacokan
pelaku tepat mengenai salah satu tangan korban hingga terluka,mendapat
perlakuan seperti itu dari orang tak
dikenal, korban dengan terluka langsung
bediri hendak mengejar pelaku yang kabur.” Ungkapnya.
Namun niatan
korban hendak mengejar pelaku keburu
dilerai oleh tuan rumah, dan diberikan penjelasan kalau pelaku tersebut adalah
orang gila. Mendengar cerita seperti itu, korban sedikit sadar dan memahami
meskipun dalam hatinya masih marah dan ingin membalasnya.
Belum sempat membawa korban ke Puskesmas, pelaku
juga membacok salah satu pengendara sepeda motor yang saat itu sedang mengisi
bensin di sebuah toko sebelah korban, namun bacokan tersebut hanya mengenai
helm yang dipakai korban.
Karena korban berikutnya tidak tahu akan latar
belakang si pelaku, saat mendapat bacokan korban langsung melakukan perlawanan,
sayangnya ketika korban hendak melawan pelaku keburu kabur.
Peristiwa ini membuat warga sekitar yang mengetahui
berhamburan datang kelokasi untuk melihat kejadian tersebut. Karen satu korban
tak terluka, akhirnya warga mendatangi salah satu korban yang terluka.
Saat itu juga korban terus dilarikan ke Puskesmas
setempat. Sampai di Puskesmas Tempeh, korban langsung mendapatkan penanganan
dan perawatan dari pihak medis, karena hanya mengalami luka ringan, aklhirnya
korban diperbolehkan pulang.
Mendengar kalau pelaku mengamuk lagi dan
menyebabkan korban, Dul Mukti (55),
keluarga pelaku, meminta bantuan
kasun setempat serta ke beberapa warga
sekitar untuk melakukan penangkapan terhadap pelaku, selain takut terjadi
sesuatu yang lebih parah, sepak terjang pelaku dikhawatirkan akan mengancam
keselamatan orang lain.
Dua jam kemudian,
pelaku berhasil ditangkap di saat pelaku sedang tidur di teras depan
rumah salah satu warga sekitar. Mengetahui pelaku sedang tidur itulah pihak
keluarga yang dibantu oleh kasun dan beberapa warga langsung menangkapnya.
Pelaku terus dibawa pulang oleh pihak keluarga,
dengan didampingi oleh kasunnya. Dengan banyak pertimbangan ahirnya pihak
keluarga bersepakat untuk mengembalikan pelaku ke rumah sakit jiwa ke Porong
Surabaya.
Masih menurut Krisna, beberapa tahun yang lalu pelaku
juga melakukan hal yang sama, tiba – tiba mengamuk hingga melukai seseorang,
hal ini membuat warga sekitar mejadi resah dan ketakutan, ahirnya pihak
keluarga pelaku memutuskan agar pelaku di obati melalui seorang tabib, namun
belum seberapa lama pelaku melakukan hal yang sama dengan mengamuk lagi.(cw7)