Lahan Kayu Jati Perhutani Terbakar


Lumajang, Memo
Kebakaran lahan perhutani pada petak 43 b, yang terletak disebelah  Jalan raya Desa Sarikemuning, Kecamatan Senduro,  mengundang perhatian warga sekitar. Meskipun jarak antara lahan perhutani yang terbakar cukup jauh dari pemukiman warga, namun warga sekitar takut kobaran  api merembet kemana – mana apalagi kemarau panjang yang melanda Lumajang membuat  kondisi lahan perhutani menjadi kering.
Kondisi kayu yang terbakar
Abdul Hasan (35), warga Dusun Darungan, Desa Sarikemuning, salah satu saksi yang melihat saat kobaran api, kepada memo mengatakan,  saat itu ia dari Senduro bersama keluarga dengan mengendarai sepeda motor, sampai di tengah hutan jatian ia melihat kobaran api mulai menjadi dan merembet ke lahan sebelahnya.
“Melihat api seperti itu, saya awalnya menduga pihak penggarap lahan, sengaja membakar sampah, yang berada di seputar lahan kayu jati dan saya terus melanjutkan perjalanan pulang  menuju kerumah”. Ungkapnya.
Namun dalam perjalanan menuju pulang, perasaannya merasa tidak enak, teringat akan kebakaran dan takut terjadi sesuatu yang tidak diharapkan,  saat itu juga ia berbalik arah menuju ke lokasi hutan jati tersebut.
Sampai dilokasi ternyata api semakin membesar dan sudah merembet kemana-mana.  Melihat api semakin menjadi, saat itu juga ia menghubungi Asper Perhutani Senduro melalui via telepon dan menceritakan kejadian yang lihat dilokasi hutan jati.
Tak lama kemudian seorang mantri pemangku wilayah hutan jati tiba dilokasi, tanpa membuang waktu, mantri tersebut langsung masuk ke lahan hutan jati dan berupaya memadamkan api..
Dalam hitungan jam satu persatu titik api mulai bisa dipadamkan. Sudarsono salah satu mantri kepada Memo mengatakan, dirinya mendapatkan telepon dari  Asper Senduro kalau di hutan jati pada petak 43 b telah terjadi kebakaran.
“Untuk memastikan kebenaran informasi yang masuk kepada pimpinan, saya terus meluncur kelokasi, tiba dilokasi betapa kagetnya ketika saya melihat kobaran api mulai menjadi di beberapa titik bahkan api  ini mulai merembet  ke puluhan kayu jati yang masih berdiri tegak” katanya.
Kebakaran ini terjadi di duga karena seorang penggarap lahan pada petak itu, ingin membersihkan sampah daun jati. Sampah kering itu kemudian dibakar tanpa memikirkan akibat pembakaran tersebut.
Menyikapi hal ini, Asper Perhutani BKPH Senduro Misbahul Munir, kepada Memo mengatakan, pihaknya dalam waktu cepat akan memanggil warga penggarap lahan milik perhutani untuk dimintai keterangan. “ Jika memang melakukan pembakaran maka akan dilakukan sangsi, atau saya akan membentuk tim khusus untuk melakukan penyelidikan”. Ungkapnya.(cw7)