Lumajang, Memo
Warga Dusun Cikalan, Desa Tempeh Kidul, Kecamatan Tempeh,
digegerkan dengan kepulan asap tebal dan
berubah menjadi kobaran api yang keluar dari lahan tebu milik H. Didik (43)
warga Desa Tempeh Tengah, Kecamatan tempeh.
Lahan tebu yang terbakar |
Peristiwa yang membuat heboh maeyarakat Dusun Cikalan
tersebut terjadi pada Rabu (36/9) siang, sekitar pukul 13.00 Wib, di lahan area
kebun tebu yang sudah waktunya di tebang.
Orang yang Pertama kali yang mengetahui kobaran api tersebut
adalah Hendra (33) selaku mandor tebu PG Jatiroto yang sedang mengontrol lahan
tebu diarea tersebut.
Semula ia menyangka jika asap tebal itu berasal dari warga
yang sedang membakar sisa panen padi. Namun, begitu dicermati, asap hitam itu
berubah menjadi kobaran api yang semakin lama semakin besar. “Semula Cuma asap
tebal Pak, tapi lama-lama menjadi kobaran api,” terangnya.
Spontan ia berteriak minta tolong kepada warga yang tak jauh
dari tempat kejadian itu. Tak pelak, warga yang mendengar teriakan tersebut
langsung berhamburan keluar dari
rumahnya dan mencari tahu asal muasal suara teriakan itu.
Warga yang mengetahui peristiwa kebakaran itu tidak bisa
berbuat banyak, sebab tidak adanya alat untuk memadamkan si jago merah yang
sedang mengamuk. Akhirnya, salah satu dari warga langsung menghubungi pihak
pemilik tebu tersebut dan dilanjutkan ke Mapolsek Tempeh.
Sementara ini belum ada sumber yang berani mengatakan asal
muasal dan penyebab dari kejadian itu. Beberapa warga hanya terdiam sambil
menduga-duga penyebabnya. Warga yang
rumahnya dekat dengan lokasi kejadian hanya bisa teriak histeris, takut kobaran
api itu merambat ke rumah warga.
Sementara itu, 2 unit mobil PMK yang hendak memadamkan si
jago merah itu juga kebingugan mencari sumber air untuk menjinakan api itu.
Pasalnya, air sungai yang biasa mengalir dilahan sawah tersebut sudah muali
nebgering alibat kemarau yang berkepanjangan.
Ditambah lagi angin berhembus cukup kencang sehingga kobaran
api cepat menjalat ke lahan tebu yang ada disampingnya. H. Didik yang ketika
itu datang ke TKP, hanya bisa pasrah
melihat hetaran lahan tebu miliknya dilalap si jago merah.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu, namun kerugian ditafsir
hingga mencapai ratusan juta rupiah, larena lahan yang terbakar tersebutm
seluas hampir 30 hektar.
Sementara itu, kapolsek Tempeh AKP Eko Hariadi, saat
dikonfirmasi Memo menjelaskan jika pihaknya belum tahu persisn akibat dari
kebakaran itu. “Kami masih melakukan penyelidikan terhadap lahan tebu yang
terbakar itu,” tegas Eko. (cw6/cw7)