Dua Perahu Nelayan Dihantam Ombak Satu Orang Hilang


Lumajang, Memo
Ombak pantai selatan di Kecamatan Tempusari memakan korban. Kali ini, 2 perahu nelayan hancur usai tabrakan saat hendak melaut, Senin (24/9).  Tiga orang nelayan selamat dan satu orang hilang, bernama Samiran (50), warga RT 13, RW 5, Dusun Karang Menjangan, Desa Bulurejo, Kecamatan Tempusari.
Informasi yang berhasil dihimpun, perahu nelayan bertabrakan saat hendak melewati ombak tinggi. Karena sama-sama tidak bisa mengendalikan, akhirnya kedua perahu bertabrakan hingga hancur.
Empat nelayan yang mencoba menyelamatkan diri tergulung ombak. 3 orang nelayan berhasil diselamatkan nelayan lainya, namun seorang nelayan saat itu tergulung ombak dan hilang. "Benar, ada laporan nelayan hilang ditelan ombak di Tempusari," Kata Pelda Sugiono, pelatih SAR Lumajang.
Hingga kemarin siang, sejumlah warga sedang melakukan pencarian sendiri dengan menyisir pantai dan menggunakan perahu ke ketengah laut. Namun, tengah hari kemarin sejumlah tim SAR Lumajang diberangkatkan ke lokasi kejadian untuk turut mel;akukan pencarian bersama dengan warga.
Tim SAR yang diberangkatkan juga telah melengkapi diri dengan peralatan yang ada, bahkan satu unit perahu karet juga dibawa untuk digunakan menyisir pantai. “Kita sekarang dalam perjalanan ke Tempursari” ujar Sugiono kepada wartawan.
Diketahui, akhir-akhir ini ombak pantai laut selatan memang kurang bersahabat. Tidak jarang pula ombak tinggi hingga mencapai 5 meter lebih, walaupun demikian, sejumlah nelayan tetap nekat melaut karena mereka menganggap hal tersebut biasa saja.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Rokhani, ketika dikonfirmasi sejumlah wartawan, Satu  orang yang dinyatakan hilang itu hingga kemarin sore belum ditemukan dan masih dalam pencairan Tim SAR Lumajang.
Dari 4 orang korban ombak laut selatan tersebut, 3 orang korban dinyatakan selamat, namun yang satu orang sampai saat ini belum juga ditemukan, dan sekarang sedang dilakukan pencarian oleh Tim SAR Lumajang, bersama Unsur BPBD, masyarakat setempat dan Muspika.
Rokhani memaparkan,  2 perahu yang ditumpangi 4 orang nelayan itu sudah tidak layak pakai lagi, sehingga mudah pecah apabila terkena ombak besar, padahal ombak yang menghantam dua perahu mereka tidak begitu besar, kemungkinan hanya 2 hingga 3 meter.
Terkait dengan adanya korban ombak laut selatan yang menghilangkan seorang nelayan itu, maka Pihak ketua pelaksana Harian BPBD menghimbau kepada semua nelayan yang ada dipesisir pantai selatan Lumajang tidak lagi menggunakan perahu yang sudah tidak layak pakai lagi, hal ini katanya untuk menghindari korban jiwa, dan sebaiknya menggunakan perahu yang dianggap layak pakai.
Banyaknya korban perahu pecah terkena ombak laut selatan ini, ini tak lain karena kondisi perahu sudah tidak layak pakai lagi. Saya menghimbau kepada para nelayan, agar mulai sekarang tidak lagi menggunakan perahu yang sudah tidak layak pakai lagi, ini untuk menghindari korban jiwa lagi.” Katanya.(ami/cw6)